Sidoarjo, Nusantarapos.co.id – Narkoba (narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya) adalah ancaman serius bagi masyarakat, terutama generasi muda. Penyalahgunaan narkoba dapat merusak kesehatan fisik dan mental, menghancurkan masa depan, serta memicu berbagai masalah sosial seperti kejahatan dan kehancuran keluarga.
Menghadapi bahaya ini, berbagai pihak berperan aktif dalam pencegahan, salah satunya adalah Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Taman Suko Asri RT 26/ RW 07, Sidoarjo.
Bertempat di salah satu rumah warga RT 26/ RW 07, hari Minggu (15 Desember 2024 )PKK Taman Suko menggelar bahaya narkoba dengan mengundang Dian Gen.
Acara berlangsung sangat ganyeng karena yang dilakukan Dian yaitu mengajak para ibu untuk diskusi tentang bahaya narkoba.
Dian gen bercerita bagaimana di tahun 1989 – 1999 dirinya pernah terjerumus dalam eksperimen yang salah.
Rentang waktu selama 10tahun membuat Dian mencoba coba barang haram. Dan pada akhir tahun 1999 dia merasa sudah cukup buat eksperimennya akhirnya dia memutuskan untuk berhenti walaupun untuk berhenti dari hal tersebut di perlukan usaha yang keras.
Masih menurut Dian “dampak dari narkoba sampai sekarang dirasakannya seperti mata rabun, gigi yang tanggal dengan sendirinya serta nafas yang tiba tiba sesak. Karena hal itu Dian mengajak ibu – ibu untuk lebih memperhatikan anak- anak dalam membangun komunikasi di keluarga, karena semua persoalan bisa di selesaikan dengan komunikasi yang efektif.
Evi salah satu anggota dari PKK Taman Suko bertanya kepada Dian, “apa yang harus kita lakukan jika di lingkungan keluar kita ada yang terkena narkoba, padahal kita tahu bahwa jika terkena narkoba itu merupakan aib buat keluarga?”.
Dian kemudian memaparkan bahwa narkoba bukan aib dan juga bukan sebuah penyakit menular sehingga kita harus menjauhinya. Karena narkoba adalah yang sakit pikirannya jadi yang harus di sembuhkan adalah pikirannya dan sebaiknya keluarga jangan menjauhi namun rangkullah keluarga, anak kita atau bahkan tetangga kita karena sebetulnya mereka perlu tempat untuk bercerita, jadilah pendengar yang baik.
Akhir kata, Taufik selaku ketua PKK Suko Asri RT 26/RW 07 bahaya narkoba adalah masalah bersama yang memerlukan kerjasama seluruh elemen masyarakat.
“Upaya PKK Suko Asri menjadi contoh nyata bagaimana organisasi berbasis keluarga dapat berperan aktif dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Dengan edukasi, pembinaan, dan program positif, masyarakat Suko Asri diharapkan dapat terbebas dari ancaman narkoba dan menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan harmonis.
“Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk ikut serta memerangi narkoba,” pungkasnya. (Aryo)