DAERAH  

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pacitan Terus Lakukan Upaya Berantas PMK

Sugeng Santoso
Kepala DInas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Pacitan, Sugeng Santoso (Foto:Joko)

PACITAN,NUSANTARAPOS,-Wabah PMK yang terjadi di Kabupaten Pacian yang sudah ada kasus di 12 kecamatan. Penyebaran wabah PMK yang paling banyak di temukan di Kecamatan Pacitan dan Kecamatan Tulakan. Dalam penanganan wabah ini dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pacitan mendapatkan trend positif.Wabah PMK ini sudah mulai menurun di minggu awal bulan Februari ini.

Dalam upaya menangani wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di hewan ternak di Kabupaten Pacitan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kebupaten Pacitan terus melakukan upaya penanganan.Kepala dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sugeng Santoso mengatakan,”Dalam upaya penanganan PMK khususnya di Kabupaten Pacitan kami beserta jajaran terkait dan juga seluruh stakeholder terkait yang melibatkan pemerintah kecamatan, pemerintah desa, babinsa dan babhinkamtibmas terus bergerak di lapangan serta bersinergi dengan kami.”

Lebih lanjut Sugeng berupaya untuk terus melakukan penanganan dan juga pengobatan untuk hewan ternak yang saat ini terkena PMK.

“Disisi lain petugas kami juga terus bergerak bersama babinsa, babhinkabtibmas pemerintah kecamatan serta pemerintah desa bersinergi untuk melakukan vaksinasi untuk ternak ternak yang memang sehat jadi vaksinasi ini diarahkan untuk daerah yang disitu belum terpapar PMK dan khusus untuk ternak ternak yang sehat.Vaksinasi juga kami lakukan untuk kambing, sapi dan domba,”terangnya.

Dia pun menjelaskan untuk tahap pertama kemarin sudah terselesaikan di hari selasa sebanyak 7000 dosis yang sudah dilaksanakan mulai minggu terakhir Januari kemarin . “Insyaallah di minggu depan di tanggal 14 kurang lebih informasi sementara dari provinsi kita akan mendapatkan kembali 20.000 dosis untuk vaksinasi dan juga suport vitamin serta obat obatan dari APBD provinsi yang ini menjadi tanggung jawab kita nanti untuk kita lakukan vaksinasi kembali di kabupaten pacitan untuk tahap ke dua,”urainya.

Dalam upaya penanganan wabah PMK ini Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan tidak menampik masih adanya beberapa wilayah dan juga beberapa peternak yang ternaknya belum boleh untuk di vaksinasi. Hal seperti inilah yang menjadi pr untuk memberikan edukasi dan juga pemahaman kepada masyarakat khususnya peternak, sehingga harapannya program vaksinasi dari pemerintah yang bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada ternak bisa berjalan dengan lancar.

 

Sementara kabar yang beredar mengenai ternak yang tidak boleh dilakukan vaksinasi oleh sebagian pemilik ternak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan belum mendapatkan informasi. “Kami juga belum mendapatkan informasi yang pasti terkait mengapa ternak ternak mereka ini tidak boleh divaksin tapi salah satu alasannya ada juga salah satu peternak itu tidak boleh istilahnya memasukkan suntikan ke ternak. jadi pengobatan yang boleh dilakukan hanya pengobatan seperti  pemberian vitamin,” urainya lagi.

Meskipun masyarakat masih ada ketakutan, namun pihak Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ini memastikan bahwa petugas yang ada di lapangan sudah dibekali SOP (Stadard Operasional Prosedur) sesuai dengan ketentuan di dalam pemberian layanan kesehatan hewan, sehingga disaat melaksanakan tugasnya sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Upaya dari dinas melalui pemerintah Kabupaten Pacitan akan terus meberikan edukasi kepada masyarakat dan juga akan memberikan suport vitamin khususnya untuk ternak-ternak di Pacitan secara rutin,” pungkasnya.