Tolikara, NUSANTARAPOS.CO.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua Pegunungan menggelar rapat pleno penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih Kabupaten Tolikara periode 2025 – 2030.
Rapat pleno berlangsung di Karubaga, Tolikara, Provinsi Papua, pada Kamis (7/2/2025). Melalui rapat itu, KPU menetapkan pasangan calon nomor urut 4, Willem Wandik dan Yotham Wonda sebagai pemenang Pilkada Tolikara 2024 lalu.
Penetapan tersebut setelah sebelumnya Mahkamah Konstitusi menolak 4 (empat) gugatan kompetitor WILYON masing-masing dengan nomor perkara:297/PHPU.BUP-XXIII/2025 (Paslon Nomor Urut 2), 299/PHPU.BUP-XXIII/2025 (Paslon Nomor Urut 3), Paslon urut 3 yang mengajukan 2 gugatan dengan nomor perkara : 299/PHPU.BUP-XXIII/2025 dan 303/PHPU.BUP-XXIII/2025 serta gugatan yang dilayangkan oleh Paslon nomor urut 1 dengan nomor perkara 306/PHPU.BUP-XXIII/2025.
Keempat gugatan itu kandas setelah secara berturut-turut tanggal 4 dan 5 Februari 2025 Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo menolak dan tidak melanjutkan perkara yang diajukan oleh ketiga paslon bupati dan wakil bupati Tolikara.
“Pada hari ini Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara telah melakukan rapat pleno penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih kabupaten Tolikara 2024 pasca putusan Mahkamah Konstitusi,” demikian dikatakan Ketua KPU Tolikara Lutius Kogoya saat membacakan SK Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara terpilih.
Lebih lanjut Lutius mengatakan berdasarkan hasil rapat pleno yang telah dilaksanakan KPU Tolikara pada hari ini kami menetapkan pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih labupaten Tolikara 2024, atas nama saudara Willem Wandik, S.sos dan Yotham Wonda, SH., M.Si., dengan perolehan suara sebanyak 61.925 suara.
![](https://nusantarapos.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250206-WA0449.jpg)
“Demikian keputusan rapat pleno yang dituangkan dalam berita acara ini, ditandatangani oleh Ketua dan anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolikara dan dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya. Dengan demikian kami ucapkan terima kasih,”tutupnya.
Bupati Tolikara Willem Wandik mengucapkan terimakasih kepada semua pihak terkhusus pimpinan gereja, yang telah membawa kami dalam doa mulai dari pendaftaran sampai hari ini. Semoga semua kebaikan itu semua dibalas oleh Tuhan, mengingat kemampuan kami juga sangat terbatas tanpa adanya campur tangan Tuhan melalui do’a yang dipanjatkan oleh bapak-bapak pimpinan gereja.
“Tuhan pasti akan balas semua yang bapak, ibu, saudara, saudari yang telah ikut mengantarkan kami sampai hari ini. Selain itu kami juga berterimakasih kepada tim pemenangan, masyarakat dan juga pihak-pihak terkait yang telah sukses menyelenggarakan pilkada dengan damai dan lancar,” katanya.
Menurut Willem, KPU Tolikara telah bekerja keras dan konsistensi dalam menegakkan aturan di setiap tahap pemilihan, sehingga meyakinkan semua pihak.
“Mari, sekali lagi kita mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan rahmat dan bimbingan-Nya sehingga semua ini telah berjalan sesuai dengan aturan dan harapan masyarakat Tolikara,” ajaknya.
Lebih lanjut Willem menjelaskan putusan Mahkamah Konstitusi kemarin memungkinkan KPU telah menetapkan pemenang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tolikara, periode 2025-2030. Saya ingin sampaikan apresiasi dan terima kasih kami kepada Ketua KPU Tolikara dan Kepala sekretariat, yang sudah berusaha bekerja keras, siang malam, luar biasa.
“Mereka harus menghadapi situasi yang ekstrim, juga menghadapi karakter beberapa anggota masyarakat yang ekstrim juga. Tapi, mereka bisa menghadapi itu semua, tanpa kerja keras, semua ini tak bisa terjadi,” ujar mantan Anggota DPR RI 2 periode itu.
![](https://nusantarapos.co.id/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250206-WA0446.jpg)
Willem mengungkapkan selama pemilu KPU Tolikara sangat konsisten menegakkan aturan sejak awal proses pilkada Tolikara hingga rapat pleno, sehingga menyingkirkan keraguan yang ada selama ini. Sekarang orang puji KPU Tolikara, karena pada pemilu-pemilu sebelumnya, seringkali menghadirkan situasi yang berbeda, selalu ada konflik, ada korban berjatuhan.
“Hal tersebut disebabkan masing-masing kandidat selalu mementingkan ego pribadi dan kelompoknya sehingga masyarakat menjadi korban. Pada pilkada serentak hari ini memang berjalan lancar karena KPU sebagai penyelenggara pemilu bekerja konsisten sesuai aturan, yang dikhawatirkan kita semua adalah terjadi konflik di Tolikara karena akan berdampak ada kabupaten di sekitarnya,” tuturnya.
Willem menerangkan dengan semangat konsistensi dan tekad KPU begitu bulat dan kuat, maka kekhawatiran terjadinya konflik di masyarakat tidak terjadi. Di Tolikara tidak terjadi konflik, sementara kabupaten di sekitarnya malah terjadi konflik, apalagi sebelumnya orang pusat (Jakarta) sempat meragukan akan terjadinya konflik.
“Namun di pemilu kali ini Komisioner KPU tegak lurus pada aturan, sehingga kami harapkan, apa yang telah dilakukan oleh Ketua dan Anggota KPU Tolikara, ke depan, terus ditingkatkan. Ini sangat membanggakan masyarakat, marwah KPU Tolikara perlu tetap dijaga,” paparnya.
Willem menyatakan bahwa kemenangan saya dan Pak Yotam adalah kemenangan seluruh masyarakat Tolikara. Tolikara adalah rumah kita bersama sehingga perlu dijaga bersama, dalam rangka kita terus meningkatkan semangat harmoni dan kebersamaan.
“Orang-orang kampung harus kita jaga karena kita semua sama-sama berasal dari situ. Kita semua tetap bergandengan tangan, bahu-membahu membangun Tolikara tercinta, agar lebih baik dan lebih maju,” pungkas Wakil Ketua DPP Partai Demokrat tersebut.