Nusantarapos.co.id– Koperasi Unit Desa (KUD) Mino Saroyo Cilacap menargetkan pendapatan produksi perikanan tangkap sebesar Rp 150 miliar pada tahun 2025. Target ini disepakati dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku 2025 yang digelar di Gedung DPC HNSI Cilacap pada Kamis (27/2/2025).
RAT tersebut dihadiri oleh pengurus, pengawas, serta anggota dari delapan kelompok nelayan yang tergabung dalam KUD Mino Saroyo. Selain membahas target pendapatan, rapat juga menjadi ajang laporan pertanggungjawaban kinerja pengurus dan pengawas selama setahun terakhir.
Ketua KUD Mino Saroyo Cilacap, Untung Jayanto, menegaskan bahwa pihaknya akan terus berinovasi untuk mencapai target tersebut. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah pengembangan unit usaha baru, termasuk unit penangkapan dan perdagangan ikan.
“Harapan kami, nelayan tetap proaktif dan memberikan kepercayaan penuh kepada kami. Salah satunya dengan pengembangan unit usaha baru, seperti unit penangkapan dan perdagangan ikan,” ujar Untung Jayanto.
Saat ini, KUD Mino Saroyo memiliki 15 unit penangkapan yang akan terus dikembangkan. Dengan langkah tersebut, Untung optimistis pendapatan produksi dapat meningkat hingga 47 persen.
“Kita punya 15 unit penangkapan, tinggal dikembangkan. Dan saya selalu mengontrol, insyaallah naik 47 persen,” ungkapnya.
Dari sisi aset, KUD Mino Saroyo juga mencatat peningkatan sebesar 56 persen, dengan hasil audit yang mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sebuah pencapaian yang jarang didapatkan oleh koperasi lainnya.
Untung optimistis koperasi yang dipimpinnya akan terus berkembang dan membawa kesejahteraan bagi para anggotanya. Untuk itu, ia menekankan pentingnya kerja sama yang baik dan amanah dalam mengelola koperasi.
“Saya yakin KUD Mino Saroyo ke depan bisa booming, semakin berkembang, terus maju, serta meningkatkan kesejahteraan anggota jika semua pengurus, pengawas, dan manajer bekerja dengan amanah,” katanya.
Sebagai informasi, pendapatan produksi perikanan tangkap KUD Mino Saroyo pada tahun 2024 mencapai Rp 137 miliar, meningkat sekitar 15-20 persen dibanding tahun 2023 yang sebesar Rp 117 miliar. Dengan tren positif ini, target Rp 150 miliar pada 2025 diyakini dapat tercapai. (Asih).