Jakarta, NusantaraPos – Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah yang dipetakan Polri rawan konflik pada Pilkada serentak 2018 lalu. Meski begitu, pada Pemilu 2019 kawasan tersebut diyakini lebih kondusif, termasuk pada momen hari jadi organisasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) 4 Desember 2018 mendatang. Pernyataan ini dipastikan langsung mantan juru bicara (jubir) GAM wilayah Aceh Rayeuk, Irwansyah atau Tengku Muksalmina.
“Menjelang pesta demokrasi dan milad (hari jadi) GAM, saya rasa enggak ada masalah. Karena perdamaian tahun 2005, banyak momen-momen pesta demokrasi yang disaat itu pula ada milad-milad GAM,” ujar Irwansyah di Jakarta, Rabu (28/11/2018).
Irwansyah menjamin kondusifitas Aceh terjaga, terlebih pada HUT GAM. Sebab berdasarkan pengalaman, momen tersebut lebih banyak diisi dengan kegiatan ibadah seperti dzikir bersama, ziarah ke makam para mantan GAM.
“Karena milad GAM itu hanya diisi oleh dzikir, ziarah ke makam daripada teman-teman yang meninggal dan sambutan, jadi saya rasa enggak ada dampak gangguan (keamanan) dari milad dan Pilpres,” jelasnya.
Kendati begitu, Ketua Umum Partai Nasional Aceh (PNA) 2012-2017 ini tetap meminta seluruh pihak menjaga dan memastikan keamanan serta perdamaian Aceh. Terutama pihak-pihak yang berkompetisi di Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019, dengan cara tak menyebar hoaks atau berita bohong ke masyarakat.
Ia juga mengajak mantan GAM yang berkiprah di politik, apabila terpilih menjadi pejabat publik, benar-benar menjalankan amanah rakyat. Sehingga persoalan sosial, ekonomi yang juga menjadi penyebab konflik di Aceh, bisa teratasi.
“Apabila mantan GAM itu terpilih di parlemen mewakili partai baik legislatif maupun eksekutif, maka itu bagaimana mensejahterakan rakyat, membuat satu perubahan-perubahan untuk masa depan Aceh,” tandas Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) 2009-2012. (RK)