Jakarta, NusantaraPos – Dua ujung tombak group cadas God Bless berencana membuat sebuah kolaborasi yang berani. Adalah Ian Antono dan Ahmad Albar, yang terbiasa dengan musik keras ini merencanakan sebuah kolaborasi unik untuk salah satu lagunya dengan menggandeng rapper sekaligus YouTuber Kemal Palevi.
Kedua musisi gaek ini sangat bersemangat mempersiapkan lagu lawas mereka menjadi sesuatu yang lain dan dikemas secara kekinian.
“Kita sebetulnya sudah membuat lagu yang sudah pernah hits di tahun 70-an. Lagu itu disukai orang banyak, cuma kita pingin bikin sesuatu yang cocok dinyanyikan untuk saat ini. Tentunya disesuaikan dengan perkembangan zaman juga,” kata Ian Antono dalam Siaran Pers Aquarius Musikindo, Kamis (18/4/2019).
Sebuah lagu yang pernah hits dan pernah dirilis di tahun 1979 ini memang memiliki komposisi musik yang berbeda dari yang pernah mereka mainkan di Gobless. Masih dibungkus ruh power rock, lagu ini pun tentunya juga perlu sentuhan musik yang lebih modern sehingga dapat dinikmati oleh generasi muda saat ini.
Ian Antono sebagai arranger pun menuturkan pilihannya terhadap Kemal Palevi selain Kemal memang sangat berbakat, juga sudah memiliki penggemar tersendiri. Ian menganggap bahwa kolaborasi ini perlu sentuhan musisi milenial seperti Kemal dan tentunya harus cocok dengan genre yang mereka usung.
“Dalam sajian musik rock tidak sedikit juga yang kolaborasi dengan genre lain. Tapi saya rasa jarang ada kolaborasi rock dengan rap. Kemal menurut saya sudah cocok mewakili rapper milenial yang ada saat ini,” imbuh Ian Antono.
Kolaborasi yang tidak biasa ini merupakan sebuah kehormatan bagi seorang Kemal Palevi. Kemal dikenal juga sebagai seorang stand up comedian, bahkan selain seorang rapper pria berusia 29 tahun ini juga dikenal sebagai seorang penulis sekaligus aktor yang pernah bermain di beberapa layar lebar. Kolaborasi ini bagi Kemal juga menjadi sebuah pembelajaran bagi perkembangan karirnya di dunia musik.
“Yang jelas bergabung dengan musisi yang kita kenal legend ini mengangkat derajat saya yang muda-muda. Anak-anak muda kolaborasi dengan milenial sudah banyak, cuma kalau sama beliau-beliau ini merupakan sebuah kehormatan. Jauh lebih baik jika kita ingat dan menghormati musisi yang hadir terlebih dahulu di industri musik,” ucap Kemal Palevi.
Perubahan selera musik saat ini jika dibandingkan dengan era lagu ini dirilis pastinya juga telah berbeda. Begitupun dengan cara millenial dalam menikmati musik. Sehingga dalam memunculkan sebuah lagu yang pernah membawa kedua legenda ini tidaklah mudah. Selain tidak merubah part asli dari lagu ini, kolaborasi ini juga merubah beberapa aransemen dari lagu yang akan mereka bawakan nanti.
“Kesulitan waktu mengaransemen lagu ini ada beberapa slot yang berisikan bar-bar tertentu yang digabungkan dan harus enak di dengar. Jadi sebetulnya lagu itu tidak jauh berubah dengan cord yang baru dan perlu pemikiran dari generasi saat ini,” papar Ian Antono.
Hasil dari kolaborasi ini masih dirahasiakan judulnya, namun lagu ini dipilih karena banyaknya permintaan untuk dibawakan oleh Ahmad Albar dalam setiap perform baik di tanah air maupun di negara tetangga. Menurut penyanyi yang akrab dengan panggilan Iyek ini, aransemennya sedikit berubah dengan didominasi akustik lagu ini juga memiliki nuansa Timur Tengah.
“Lagu ini terkenal di Malaysia dan sering dibawakan oleh beberapa penyanyi disana. Kita juga tidak merubah banyak aransemennya, kali ini warna akustiknya banyak, cuma tidak boleh dinyanyikan kalau kita perform dengan God Bless,” ujar Ahmad Albar memberikan sedikit gambaran mengenai hasil kolaborasi mereka.
“Pokoknya suara gitar dari Ian agak ke Timur Tengah, tapi kiblatnya bukan India. Yang jelas lagu ini dibuat berbeda dari yang sudah ada,” sambung Ahmad Albar. (*)