Jakarta, NusantaraPos – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea percaya aksi May Day di Indonesia akan berjalan aman dan damai. Pernyataan ini mengacu pengalaman yang sudah-sudah.
“Sudah sembilan kali saya langsung memimpin aksi May Day dengan jumlah massa buruh yang sangat besar. Kami membuktikan aksi sebesar apapun bisa berjalan aman dan damai,” ujar Andi di Jakarta, Rabu (1/5/2019).
Menurut Andi, May Day tahun ini terasa istimewa karena tercapainya kesepakatan antara Presiden Jokowi dengan pimpinan-pimpinan konfederasi buruh Indonesia di Istana Bogor beberapa waktu lalu. Jokowi merespon positif usulan-usulan pimpinan buruh, di antaranya merevisi Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 soal pengupahan, dengan membentuk tim bersama yang terdiri dari pimpinan buruh, pengusaha dan pemerintah untuk mencari formula terbaik.
“Lalu Pak Jokowi juga merespon positif usulan pimpinan buruh agar menginstruksikan Kapolri untuk membentuk desk pidana perburuhan di kepolisian guna penyelesaian masalah pelanggaran hukum ketenagakerjaan. Dan tepat 1 Mei desk pidana perburuhan akan diresmikan di Polda Metro Jaya dan akan dibentuk di polda-polda lainnya,” tuturnya.
Jokowi juga dinilai mendukung usulan hadirnya peraturan yang mewajibkan kawasan-kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak untuk buruh perempuan, di lokasi kerja.
“Karena itu kami berharap pihak-pihak lain tidak memanfaatkan perayaan May Day dengan agenda lain yang tidak ada kaitannya dengan perjuangan dan tuntutan buruh,” tandas Andi. (RK)