Jakarta, Nusantarapos – Pemerintah menjamin ketersediaan bahan pangan sejak awal ramadhan hingga Idul Fitri 2019 mendatang. Hal ini dilakukan demi memenuhi tingginya kebutuhan pangan masyarakat.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Machmud mengatakan bahwa antisipasi stok bahan pokok sudah dilakukan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan lembaga lainnya.
“Antisipasi terkait bulan ramadan dan Lebaran sebenarnya sudah kita lakukan terhadap penyediaan kebijakan stok. Kita komunikasikan dengan Kementan. Misalnya beras yang menyebabkan inflasi, ayam, telur, daging sapi, terus kita lakukan. Kita menekankan ramadhan terjadi peningkatan konsumsi 10-20 persen,” ujar Musdalifah saat diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Senin (13/5/2019),
Di saat yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan bahwa selain antisipasi stok, masyarakat juga harus menghadapi fluktuasi harga bahan pokok di tiap minggunya selama ramadan.
“Kenaikan harga 3 hari sebelum ramadhan 10-20 persen. Nanti seminggu setelah ramadhan akan penurunan mungkin sudah bosen memasak. Nanti seminggu sebelum lebaran akan kenaikan lagi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Agung menjelaskan bahwa Pemerintah mampu mencukupi ketersediaan stok karena telah dipersiapkan 3-5 bulan sebelum ramadan, yaitu dengan cara memperluas lahan tanam beberapa komoditas pangan seperti cabai dan jagung.
“Kita luas tanam cabai, lahan jagung kita tambah. Hitungan itu sudah kita lakukan, Alhamdulillah pasokan kita tersedia. Seperti itu yang sudah 2 tahun kita lakukan sehingga mampu mengendalikan harga dengan baik,” jelas Agung. (RIE)