Nusantarapos,-Untuk mewujudkan kawasan pantai yang bersih dan nyaman, maka budaya bahari dengan acara bersih pantai dan juga seminar yang diadakan paguyuban nelayan bahari pantai Tuban, mendapat respone positive dari masyarakat dan kalangan siswa sekolah. Minggu, (16/06/2019)
Hendi koes Pramudya, perwakilan Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PRL KKP) menggelar aksi bersih sampah di Mangrove Tuban Jawa Timur. Aksi yang dilakukan bersama ratusan warga dan berbagai komunitas, ini fokus membersihkan sampah plastik atau sampah non organik.
Dia mengatakan, “pembersihan pantai penting dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan di kawasan pesisir. Proses pembersihan pantai ini sengaja difokuskan pada sampah non organik berupa plastik dan sejenisnya. Sebab saat ini jumlah sampah plastik yang masuk ke laut semakin bertambah”.
Ditambahkan Hendi, Pantai bukan keranjang sampah, hentikan plastik sekali pakai, mengurangi sampah, gunakan sampai menjadi barang baru.
Misalnya, Handycrarf dan juga bahan baku plastik baru.
Menurutnya membanjirnya sampah plastik di wilayah pesisir harus mendapat perhatian serius dari semua kalangan. Karena bila dibiarkan akan mengancam kelestarian dan ekosistem di laut. Bahkan pihaknya memprediksi, bila produksi sampah plastik dibiarkan, maka 20 tahun kedepan jumlah sampah plastik akan lebih banyak dibanding dan ikannya.
Disisi lain Ketua rukun nelayan setempat Mohammad Sholeh mengeluhkan banyak tersangkutnya jaring-jaring nelayan yang diakibatkan bersandarnya kapal asing di wilayah pantai.
Sholeh juga berharap agar kedepannya dengan dibangunnya industri di pesisir pantai, nelayan tetap diutamakan kesejahteraannya.
Dipertegas Hendi, terkait rencana zonasi laut atau kepengaturan lego jangkar, kalau tidak sesuai rencana zonasi bisa direvisi perijinannya. Sehingga diharapkan adanya kemajuan unfustrilisasi yg selaras dengan aktivasi industri dan nelalyan itu sendiri. Tutupnya.