CISARUA – KEBERADAAN perempuan dalam parlemen menempati posisi penting dalam pembuatan kebijakan khususnya kebijakan yang terkait dengan pemberdayaan perempuan.
“Hanya kaum hawa yang bisa membuat kebijakan yang pro perempuan,” tegas Plt. Kesbangpol DKI Jakarta, Drs. Taufan Bakri, M.Si ketika membuka program Peningkatan Kapasitas Perempuan di Lembaga Politik dalam rangka Kesetaraan Gender Angkatan IX Tahun 2018″ di hotel New Ayuda, Cisarua, Bogor, Rabu (21/11/2018).
Program yang diadakan oleh Kabid Ideologi negara Asyik Noorhilmani ini menghadirkan 90 aktivis perempuan dari berbagai organisasi perempuan di ibukota.
Menurut Taufan, Kesbangpol DKI mendukung terus program peningkatan perempuan agar cerdas dalam memasuki dunia politik.
Kesbangpol DKI Jakarta memahami bahwa Kuota Perempuan di DPRD Jakarta masih 17 persen. Jumlah itu masih di bawah target. Karena itu, pihaknya terus melakukan edukasi gender ini agar Kuota kaum Perempuan di Parlemen ini bisa meningkat hingga 30 persen.
Caranya, kata Taufan, pertama dukung calon anggota legislatif yang cerdas dan punya program untuk perempuan. Dengan demikian, maka bisa diharapkan keterwakilan kaum perempuan bisa meningkatkat.
Kedua, lanjut Taufan, edukasi masyarakat untuk ikut memilih kaum perempuan yang cerdas. Jadi sepulangnya dari kegiatan ini, anda wajib menyebarkan pengetahuan yang didapat kepada lingkungan masing-masing.
Terkait pemilihan ini, dia menjelaskan agar jauh-jauh hari ibu-ibu mengenal nama asli caleg perempuan. Karena dalam kertas suara tidak ada nama panggilan atau nama kecil. Nama di kertas suara adalah nama sesuai KTP pada saat pendaftaran.
Sementara itu, dalam laporan kegiatannya, Kasubdit Pendidikan Budaya Politik, Handoko K. Murhestriyarsi mengatakan ada 3 sasaran kegiatan ini. Pertama, untuk memberikan pemahaman dan pembelajaran mengenai peningkatan kapasitas perempuan di lembaga politik dalam rangka kesetaraan gender serta implementasinya dalam kehidupan berdemokrasi di Provinsi DKI Jakarta.
Kedua, memberikan pemahaman kepada masyarakat sebagai bekal ilmu mengenai peningkatan kapasitas perempuan di lembaga politik sebagai perwujudan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ketiga, mendorong partisipasi pengenalan dan tanggung jawab Masyarakat khususnya kaum perempuan dalam pengintegrasian peningkatan kapasitas perempuan di lembaga politik dalam rangka keterangan negara untuk mendukung peningkatan keterwakilan perempuan sehingga dapat memenuhi kuota 30% di lembaga legislatif.
Handoko menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan 4 hari 3 malam Rabu-Sabtu, (21- 24/11/2018) di Hotel New Ayuda Puncak Cipayung Megamendung. Ada 110 orang terdiri dari para kader perempuan dari 8 unsur ormas Provinsi DKI Jakarta: Muslimat NU, Fatayat NU, Aisyah, Majelis Taklim TMII, Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia, Wanita Katolik RI, 10 orang, Majelis Ta’lim Ar Ridho Pinang Ranti, Kampung Makasar Jakarta Timur, dan Majelis Taklim Silaturahmi Saung Timur Cakung Jakarta Timur 10 orang. (Toni)