Jakarta, Nusantarapos – Presiden Joko Widodo menginginkan agar Danau Toba di Sumatera Utara (Sumut) sebagai destinasi prioritas dapat dipromosikan secara masif mulai 2020.
Presiden memastikan persiapan infrastruktur dan produk-produk unggulan sektor pariwisata di Danau Toba, Sumatera Utara, dikembangkan sebagai faktor pendukung promosi tersebut.
Kepala Negara usai meninjau infrastruktur jembatan di Tano Ponggol, Kabupaten Samosir, Rabu (31/7/2019), mengatakan komitmen pemerintah untuk membenahi dan menata lokasi wisata serta pembangunan infrastruktur pendukungnya akan berjalan secara paralel atau bersamaan.
“Setelah selesai, Insya Allah tahun depan kita promosikan, meskipun saat ini sudah kita promosikan. Namun tahun depan kita lakukan marketing secara besar-besaran,” kata Presiden Joko Widodo dalam Siaran Pers Kemenpar, Selasa (31/7).
Kepala Negara besarta Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang sudah tiga hari melakukan kunjungan kerja di Kawasan Danau Toba, meninjau sejumlah titik yang menjadi daya tarik di sektor pariwisata mulai dari Kabupaten Tapanuli Utara, Samosir, Toba Samosir (Tobasa), hingga Humbang Hasundutan. Presiden pun berkomitmen untuk membenahi kawasan Danau Toba agar menjadi destinasi wisata yang terintegrasi dan menarik.
Presiden mengakui banyak produk atau potensi pariwisata yang bisa menarik wisatawan ke wilayah itu. Untuk itu peran pemerintah pusat, provinsi, hingga daerah sangat diperlukan secara sinergi.
“Tadi pagi juga saya melihat desa adat (Huta Siallagan), desa ulos, semuanya juga akan direhab total. Pasarnya juga, mulai pasar suvenir (Pasar Onan Baru) kemudian pasar yang di sini juga akan dikerjakan tahun ini dan tahun depan,” kata Presiden.
Termasuk pengembangan infrastruktur pariwisata seperti Jetty, Dermaga, pelabuhan, hingga jembatan.
“Dua dermaga pelabuhan akan diselesaikan semua. Kapalnya juga akan dibelikan lagi, ditambah. Dermaganya juga akan diselesaikan semua, setelah itu kita akan promosikan, akan marketing secara besar-besaran Danau Toba,” ujar Joko Widodo.
Dalam pengembangan kawasan Danau Toba ini, pembangunan dan penataan lokasi wisata serta pembangunan infrastruktur pendukungnya akan berjalan secara paralel atau bersamaan. Tak hanya itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga akan menjadi prioritas dalam mendukung pengembangan kawasan wisata Danau Toba.
“Memang produknya sekali lagi belum dikemas, belum diberi story, mestinya ada cerita. Kemudian juga termasuk SDM-nya, SMK-SMK di sini beberapa nanti akan kita switch, kita ubah ke SMK pariwisata. Ini paralel semuanya. Enggak bisa hanya produknya, SDM-nya enggak. Atau hanya SDM dan produknya tapi lingkungannya, hutannya enggak dikembalikan lagi. Enggak bisa,” katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga menjelaskan program prioritas dalam pengembangan atraksi, akses dan amenitas (3A) di salah satu Danau vulkanik terbesar itu terus diperhatikan agar semakin mempermudah wisatawan mancanegara berkunjung.
“Dalam framework pengembangan destinasi itu kita selalu menggunakan konsep 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas. Dan jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standart,” kata Menpar Arief Yahya. (*)