Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Wakil Presiden terpilih KH Ma’aruf Amin meresmikan Yayasan Dewa Dewi Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (7/10/2019). Adapun didirikannya yayasan tersebut adalah untuk lebih memajukan potensi wisata yang ada di desa-desa seluruh Indonesia.
“Ini adalah acara launching Yayasan Dewa Dewi Indonesia sekaligus mempublikasikan program DEWADEWIDEDI yang merupakan kepanjangan dari Desa Wisata, Desa Industri dan Desa Digital,” ujar Ketua Umum Yayasan Dewa Dewi Dedi Indonesia Heidy M Hidayat disela kegiatan launching.
Heidy mengatakan kami hanyalah sebagai fasilitator karena yang menggagas ini adalah Bapak KH Ma’aruf Amin dimana saat pilpres beberapa waktu lalu sempat mendengar bahwa beliau menyebutkan Dewa Dewi Dedi. Nah yang dimaksud tersebut adalah Desa Wisata, Desa Industri dan Desa Digital.
“Dari gagasan tersebut kami mencoba menjadi eksekutor bersama-sama dengan teman-teman yang lain, baik dari pihak BUMN maupun pihak swasta dari fasilitas CSR nya. Kita memfasilitasi untuk membangun yang memang tepat guna buat masyarakat terutama di desa-desa,”katanya.
Lanjut Heidy, jadi yang sedang viral ini memang adalah desa wisata, tapi kami punya satu program desa industri & desa wisata. Dan yang akan kita bangun dulu adalah industrinya karena akan lebih mudah untuk membangun desa wisata apabila desa industrinya sudah terbangun, sehingga desa tersebut akan menjadi lebih mandiri.
“Untuk pilot projectnya sendiri dalam waktu dekat ini ada 3 lokasi yang akan digarap yakni di Banten ada 2 lokasi (Citorek dan Ketumbiri) dan 1 ada di Bogor yakni Cisarua,” terangnya.
Heidy menjelaskan untuk di Banten di desa Citorek saat ini akan dibangun dulu desa wisatanya karena sudah siap untuk dibangun yang nantinya akan dikenal dengan sebutan negeri di atas awan. Kemudian untuk di desa Ketumbiri itu kita akan kembangkan industri gula semut, dimana kita akan membantu mereka dengan pengadaan mesin-mesin produksi untuk gula semut karena selama ini masyarakat di sana masih menggunakan cara-cara tradisional.
“Jadi akan kita bangun dengan skala industri dengan memberikan bapak asuhnya dari Mayora atau Garuda. Jadi pola kitanya nanti akan dibangun otomatis langsung dapat bapak asuhnya siapa tergantung pada desanya mau berbentuk apa,” ujarnya.
Untuk saat ini, tambah Heidy, kebetulan sudah ada mitra yang bersedia untuk menjadi bapak asuhnya yaitu dari Alfamart, Mayora, Garuda Food dan lain-lain. Itu nanti kita tinggal tanya kepada mereka siapa yang mau jadi bapak asuhnya ? Karena industri-industri ini memang dibutuhkan oleh mereka juga.
“Untuk saat ini tidak memikirkan kualifikasi desanya terlebih dahulu, karena yang mau kita bangun adalah industrinya dulu supaya desa tersebut bisa mandiri,” urainya.
Menurut Heidy apabila desa tersebut bisa dibangun suatu industri, maka disitu kita akan masuk duluan setelah itu kita bangun desa wisatanya.Contohnya Cisarua Bogor yang sudah ada industri namanya Sereh Wangi dan nanti akan kita bangu wisata religinya di sana.
“Saat ini banyak sekali yang berminat agar kita bisa masuk ke desa-desa untuk mengembangkan desanya. Namun saat ini kita memang mempunyai keterbatasan, jadi kita memilih dulu desa mana yang bisa di implementasikan terlebih dahulu di lapangan,” pungkasnya.