NusantaraPos – Kubu petahana Jokowi-Ma’ruf boleh percaya diri unggul di tingkat nasional menghadapi Prabowo-Sandi. Tetapi di Jakarta, kubu oposisi masih leboh baik. Menurut Sirvey nasional Y-Publica Januari 2019 menunjukan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 53,5 persen dan Prabowo-Sandi 31,9 persen.
“Kekalahan Jokowi-Ma’ruf masih terkait dengan imbas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada DKI lalu,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam peluncuran hasil survei di Jakarta, Senin (18/2/2019).
Pilkada DKI Jakarta memunculkan Anies Baswedan sebagai gubernur terpilih dengan sokongan partai-partai oposisi. Gelombang protes terkait isu penistaan agama terus dipelihara melalui reuni Alumni 212.
“DKI Jakarta bersama Jawa Barat dan Banten masih menjadi pertaruhan berat bagi Jokowi-Ma’ruf sekaligus ujian bagi Prabowo-Sandi untuk mempertahankan dominasinya,” pungkas Rudi.
Di dapil 1 (Jakarta Timur) dan DKI 2 (Pusat dan Selatan) Jokowi-Ma’ruf kalah dengan selisih lebih dari 5 persen. Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf di Dapil DKI 1 sebesar 39,8 persen dan Prabowo-Sandi 44,1 persen.
Di dapil 2, Jokowi-Ma’rif 39,5 persen dan Prabowo-Sandi 46,0 persen.
Jokowi-Ma’ruf hanya menang di Dapil DKI Jakarta 3 (Barat dan Utara) dengan selisih kurang dari 5 persen.
Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf mencapai 47,3 persen dan Prabowo-Sandi 42,6 persen.
Survey Y-Publica dilakukan pada 21-30 Januari 2019 di tiga dapil DKI. Jumlah responden masing-masing Dapil sebanyak 800 oranh yang mewakili setiap kecamatan. DKI 1 mencakup Jakarta Timur, DKI 2 mencakup Jakarta Pusat dan Selatan dan DKI 3 mencakup Jakarta Barat dan Utara. Sampel dipilih secara acak bertingkat dengan margin of eror 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (RIE)