Malang, Indonesia bebas dan tanpa korupsi bisa mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Demikian kata Ketua Umum Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Bibit Samat Rianto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Malang, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2019).
Bibit mengatakan di usia yang ke enam, GMPK memiliki 5 program utama dalam memberantas korupsi. Dia menjelaskan ke lima program itu antara lain: riset untuk menemukan kerawanan korupsi (coruption hazards) dan potensi masalah penyebab korupsi (PMPK) pada segenap aspek (gatra) kehidupan bangsa.
“Solusi, mencari pemecahan masalah korupsi melalui seminar, lokakarya, simposium dan sejenisnya guna mencari jalan keluar terbaik dengan melibatkan para pakar di bidangnya,” kata mantan pimpinan KPK ini.
“Konsultasi, dengan memberikan pencerahan baik terhadap entitas sosial maupun birokrasi untuk menangani masalah korupsi pada tubuhnya masing-masing,” imbuh Bibit.
Bibit menambahkan GMPK juga memberikan advokasi kepada para korban tindak kesewenang-wenangan oleh pihak ketiga. Dia juga menegaskan pendidikan anti korupsi harus ditanamkan dan diawali dari lingkungan keluarga.
“Pendidikan anti korupsi mulai dari lingkungan keluarga, pendidikan formal (TK, SD, SLP, SLA dan PT), pendidikan non formal dan pendidikan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu GMPK terbuka untuk bekerja sama dengan pihak manapun dalam memerangi korupsi. Seluruh anggota GMPK harus lebih serius mengawal Indonesia bersih tanpa korupsi,” pungkasnya.