Jakarta, Nusantarapos – Kemenparekraf memberikan dukungan dalam penyelenggaraan wisata edukasi kreatif virtual bagi anak-anak di Indonesia dengan tajuk Safari Kreasi yang akan dilaksanakan selama tiga hari pada 6, 8, dan 10 Juli 2020.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani dalam pernyataannya Selasa (23/6/2020) menjelaskan, virtual event ini ditujukan untuk mengenalkan 3 Destinasi Super Prioritas di Indonesia kepada anak-anak yakni Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).
“Melalui virtual event Safari Kreasi ini, Kemenparekraf/Baparekraf mendukung PT. Maha Kreasi Indonesia (Maximum Ultimate) yang ingin memberikan opsi aktivitas untuk anak-anak selama liburan sekolah di saat pandemi COVID-19. Aktivitas yang dilakukan memuat konten positif, mendidik dan menyenangkan, mudah diakses, dan mengandung nilai-nilai lokal Indonesia,” katanya.
Rizki Handayani mengatakan, di dalam virtual event ini nantinya anak-anak juga akan mengikuti workshop menarik di setiap destinasi. Workshop yang terinspirasi dari kebudayaan dan keragamaan di Indonesia sehingga diwujudkan dalam kegiatan Wayang Kreasi, Kreasi Ulos, dan Puzzle 3D, dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah didapatkan di rumah.
“Kami berharap virtual event ini dapat menginspirasi seluruh pelaku industri dan komunitas event di Indonesia untuk terus berkreasi dan menciptakan virtual event lainnya sebagai salah satu alternatif bisnis baru di industri event pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Sekaligus juga ingin membantu orang tua dalam memilihkan kegiatan yang positif selama anak-anak mereka di rumah,” katanya.
Tiket virtual event Safari Kreasi dapat dibeli melalui platform ticketing daring yang bekerja sama dengan Safari Kreasi, atau bisa menghubungi narahubung yang berada di poster. Sebagian keuntungan penjualan tiket virtual event Safari Kreasi akan disumbangkan untuk beberapa komunitas lokal di daerah destinasi.
“Acara Safari Kreasi akan dipandu oleh Kak Jay, Kak Tia, dan karakter yang terinspirasi dari spesies endemik Indonesia, Luwak, yang bernama LULU (LUwak LUcu),” katanya. (Rilis)