Jakarta, Nusantarapos – Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) Tbk, Kamis (14/8/2020) memaparkan bahwa Perseroan pada tahun 2019 menjalankan operasional produksinya dalam keadaan stabil, meskipun mengalami penurunan di banding dengan tahun 2018.
Pendapatan Perseroan per 31 Desember 2019 mengalami penurunan sebesar 21,58% menjadi Rp.697,91 miliar. Perseroan mencatat laba kotor sebesar Rp. 22,15 miliar atau menurun 72,61% dibandingkan tahun 2018.
Kondisi ekonomi dunia sepanjang tahun 2019 memang tengah berada dalam kondisi yang tidak kondusif. Hal ini sejalan dengan terjadinya perlambatan pertumbuhan di banyak negara, pergolakan geopolin di sejumlah negara serta ketidakpastian yang diciptakan akibat dari perang dagang antara AS dan Tiongkok. Dampak dari perlambatan ekonomi global menyebabkan harga dan permintaan komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia semakin turun.
Direktur Keuangan BTEK Dani Cahyadi menyatakan,” Memang kami kan pasar ekspor ya, tentunya pasti ada dampaknya dengan pandemi ini. Terutama bagaimana kita menjalankan operasi pabrik dan sebagainya. Kita tetap menerapkan prosedur-prosedur yang standar untuk menangani pandemi,” ujarnya saat diwawancarai Nusantarapos.co.id.
Perseroan di tahun 2019 telah menambah varian produk dengan memulai produksi bubuk kakao (Cocoa Powder). Produk produk yang di hasilkan sepanjang tahun 2019 adalah lemak kakao (Cocoa Butter), padatan kakao (Cocoa Cake) dan juga bubuk kakao (Cocoa Powder).
Hampir seluruh bahan baku Perseroan di impor dari negara negara di Afrika dan Amerika Latin. Perseroan berhasil mendapatkan kontrak dari perusahaan perusahaan multinational pada tahun 2019.
Perseroan akan tetap konsisten mengembangkan variasi produk untuk memenuhi kebutuhan pasar pengembangan, dan standarisasi produk dengan sertifikasi-sertitikasi dari instansi terkait untuk menjaga kualitas dan memiliki daya saing yang lebih kuat. (Arie)