JAKARTA, NUSANTARAPOS,-Sekelompok pemuda yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sumatera Selatan (FORMASA) Jabodetabek mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk investigasi proyek revitalisasi tanjung kurung, Panukal Abab Lematang Ilir (Pali), Sumatera Selatan (Sumsel) yang menghabiskan anggaran 40 miliar.
Mereka melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (03/05). Koordinator Aksi Abraham mengatakan ada gonjang ganjing dugaan pengkondisian pemenangan tender yang menguntungkan pihak tertentu.
“Proyek ini diduga penuh dengan praktek korup, diduga sudah diatur siapa pemenang tendernya dan tak ada manfaatnya yang dirasakan langsung oleh masyarakat, jadi kesannya hanya menghambur-hamburkan uang rakyat. Dugaan yang perlu diinvestigasi oleh KPK karena anggaran 40 miliar kami anggap sebagai bancakan untuk membajak uang rakyat,” katanya.
Menurut Abraham, KPK harus terun ke Pali Sumsel dan segera tuntaskan dugaan kasus proyek tanjung kurung yang sudah menjadi opini liar masyarakat.
“KPK harus jeli dengan proyek-proyek daerah dengan anggaran begitu besar apalagi sudah menjadi perhatian khusus masyarakat. Jangan kasih ampun siapapun yang mencoba cari keuntungan pribadi dengan proyek yang tidak dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya.
Abraham minta KPK untuk memeriksa Bupati Pali Heri Amalindo dan Kepala Dinas PUPR yang dianggap sebagai penanggung jawab dari proyek tersebut.
“Yang pasti Heri Amalindo dan kepala Dinasnya harus diperiksa KPK. Dengan itu maka dugaan telah terjadi kongkalikong dalam proyek tanjung kurung akan terbuka jelas,” paparnya.
“Semoga tuntutan kami didengar dan langsung ditindak lanjuti oleh KPK, namun kalau tidak maka dipastikan kami akan terus kawal kasus ini dengan menggeruduk KPK,” tutup Abraham.(mars/*)