Malang, Nusantarapos – Hari ini, Rabu (18/8/2021) dilaksanakan Apel Gelar Pasukan dalam rangka percepatan pemindahan Isoman ke Isoter yang dihadiri oleh Forkopimda Malang Raya dan Stake Holder yang tergabung dalam Satgas penanganan Covid 19.
Untuk Apel gelar Pasukan di Wilayah Malang Raya dipusatkan di Lap. Brawijaya Rampal Kota Malang, Namun kodim-kodim di wilayah Korem 083/Bdj serentak juga melaksanakan kegiatan Apel Gelar Percepatan Pemindahan Isoman ke Isoter di wilayah masing-masing.
Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Malang Drs, H. Sutiadji, Bupati Malang Sanusi, Walikota Batu Dewanti Rumpoko, Kajari wilayah Malang Raya, serta Stake Holder terkait yang tegabung dalam Satgas Covid 19.
Saat mengambi Apel gelar Pasukan Danrem 083/Bdj Kol Inf Irwan Subekti dalam arahannya menyampaikan, “Apel Gelar ini memiliki nilai strategis, dimana apel ini akan mengecek sejauh mana kesiapan kita mulai dari personel, material, sarpras dan kelengkapannya guna mendukung tugas percepatan pemindahan masyarakat terconfirm positif covid yang sedang melaksanakan isoman ke isoter,” kata Danrem.
Ketika selesai melaksanakan Apel, Danrem 083/Bdj Kol Inf Irwan Subekti mengatakan,” Saat ini Malang Raya sudah siap melaksanakan percepatan pemindahan pasien isoman dan isoter, termasuk kesiapan tempat-tempat isoter. Terkait kemajuan tracing di wilayah Malang Raya mengalami peningkatan, hal ini bisa dilihat dari perbandingan rasio antara hasil testing dan tracing yang terus menunjukkan angka kemajuan yang cukup signifikan, rata-rata 1 dibanding 7. Kita juga gencar melaksanakan percepatan vaksin, khususnya di Kab. Malang, dan hari ini mengalami kemajuan yang luar biasa, karena setiap hari Kab. Malang melaksanakan vaksin,” ujar Kol Irwan.
Terkait dengan percepatan pemindahan pasien yang melaksanakan isoman, dirinya berharap para tokoh agama, tokoh masyarakat termasuk media dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat yang terconfirm posistif, bahwa pemindahan pasien isoman ke isoter bertujuan untuk membantu kesembuhan pasien itu sendiri. Ada kerawanan jika masyarakat terconfirm positif melaksanakan isoman, yang pertama kebutuhan obat-obatan belum tentu terjamin, yang kedua jika melaksanakan isoman ketika saturasi turun dan membutuhkan oksigen maka tidak dapat segera diatasi. Namun jika di isoter tenaga kesehatan akan memantau secara langsung selama 24 jam, yang paling penting isoter akan menghindari orang tua kita, anak-anak kita, keluarga kita termasuk lingkungan kita tertular virus Covid 19.
“Kami tentunya tidak bisa berjalan sendiri, partisipasi masyarakat dan para tokoh masyarakat sangat kami butuhkan. Pemindahan pasien yang melaksanakan isoman menjuju ke isoter kita lakukan semata-mata untuk membantu penyembuhan dan sekaligus memutus penyebaran pandemi covid agar tidak semakin meluas,” kata Danrem.