TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Dalam rangka persiapan Pemilu 2024, jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek mulai melakukan roadshow atau kunjungan ke semua partai politik yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Hari ini Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat giliran pertama dalam kunjungan KPU bertempat di kantor DPC PKB Jl. Veteran No. 29 Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Jawa Timur.
Usai pelaksanaan rodshow KPU, Kholiq selaku Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Trenggalek menyampaikan kedatangan KPU disambut oleh segenap anggota DPC PKB dan jajaran.
Kunjungan atau rodshow KPU kali ini dalam rangka silaturahmi kepada partai politik, karena KPU merupakan mitra kerja dari seluruh partai politik peserta pemilu.
“Ada beberapa hal yang disampaikan KPU, seperti beberapa tahapan menjelang pemilu 2024, terutama informasi terbaru dari regulasi terbaru,” kata Kholiq saat dikonfirmasi awak media, Jum’at (24/12/2021).
Disampaikan Kholiq, dalam silaturahmi tadi KPU juga menerangkan bahwa ada perubahan dalam peraturan verifikasi partai politik. Seperti aturan verifikasi faktual, jika dahulu parpol yang lolos parlemen threshold atau ambang batas hanya perlu verifikasi administrasi dan tidak perlu verifikasi faktual.
Namun untuk persiapan pemilu 2024 partai politik yang telah masuk parlemen threshold atau belum harus tetap melakukan verifikasi faktual kembali. Aturan itu berdasarkan putusan MK yang isinya bahwa meski lolos parlemen threshold partai politik harus tetap melaksanakan verifikasi dan faktual.
“Jadi tidak ada bedanya bagi parpol yang lolos parlemen threshold dan tidak, semua harus melakukan verifikasi administrasi dan faktual,” ungkapnya.
Sedangkan untuk menindaklanjuti aturan tersebut, Kholiq menuturkan bahwa PKB akan melakukan persiapan, termasuk pendaftaran parpol atau verifikasi administrasi dan juga faktualnya.
Sedangkan persiapan lain, PKB sudah melakukan beberapa langkah. Seperti semua pengurus ranting sudah memiliki SK, semua pengurus juga sudah memiliki KTA. Sehingga sudah memenuhi persyaratan sebagai persyaratan ikut pemilu.
“Tadi KPU juga berpesan kepada parpol untuk memilih liaison officer atau LO yang mengerti teknis agar tidak terjadi mis komunikasi dalam pemahaman,” tutur Kholiq.
Dijelaskannya, KPU meminta tim atau LO sebagai penyambung informasi antara KPU dan Parpol harus benar-benar yang paham teknis. Sehingga tidak terjadi mis komunikasi.
Tidak hanya itu, pengurus dan anggota parpol dari PKB juga sempat memberikan saran kepada KPU tentang alat peraga parpol. Parpol meminta keleluasaan dalam pembuatan alat peraga secara mandiri, untuk mempermudah sosialisasi.
Juga ada yang menanyakan tentang perubahan wilayah dapil, namun kelihatannya tidak ada perubahan karena ada sisi kesulitan jika tidak terjadi perubahan jumlah kursi.
“Atas komunikasi yang baik ini kami juga mengucapkan terimakasih kepada KPU yang telah memberikan informasi melalui gagasan rodshownya,” ucap Kholiq.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua KPU Trengggalek Gembong Derita Hadi, dijelaskannya hari ini merupakan kunjungan pertama ke salah satu parpol yakni PKB.
Pelaksanaan rodshow ini telah disepakati bersama berdasarkan hasil pleno, dan hasilnya diamanahkan bahwa semua parpol di Trenggalek harus dikunjungi untuk memberikan informasi terbaru tentang persiapan pemilu.
“Jelas tujuannya untuk menyampaikan proses tahapan pemilu dan regulasi terbaru serta proses lainnya,” kata Gembong.
Dikatakan Gembong, dalam rodshownya KPU juga meminta masukan kepada parpol untuk membantu memperlancar proses. Karena parpol adalah peserta pemilu sehingga masukan dan saran sangat penting.
Jadi ini merupakan strategi terbaru dari KPU, dengan roadshow ke parpol mengingat parpol merupakan mitra kerja maka pemahaman proses tahapan verifikasi serta tahapan parpol lainnya harus disampaikan demi kelancaran dalam proses pemilu.
Meskipun secara regulasi saat ini tahapan resmi berdasarkan PKPU masih belum ada, namun KPU berharap dengan strategi rodshow bisa meningkatkan kesuksesan proses pemilu.
“Saat ini tahapan resmi dari PKPU memang belum ada, padahal PKPU harusnya menjadi awal dari tahapan proses pemilu,” jelas Gembong.
Meski hingga saat ini belum ada tahapan pemilu secara resmi, namun KPU tetap melakukan tahapan yang bisa dikerjakan terlebih dahulu seperti pengolahan data daftar pemilih berkelanjutan. Juga proses pendataan DPT yang meninggal dunia hingga pindah.
Sedangkan tahapan lain seperti yang dilakukan hari ini KPU daerah dengan melakukan persiapan, karena masih ada waktu panjang untuk persiapan parpol menuju pemilu maka komunikasi harus dilakukan dengan maksimal.
“Terutama komunikasi masalah anggaran pemilu serta penataan TPS, dan itu masih dilakukan. Karena TPS kunci dari keberhasilan pemilu,” pungkasnya. (Rudi)