Kader Perempuan Partai Golkar Gelar Doa dan Dzikir di Kediaman Ketua MPR

Ketua MPR Bambang Soesatyo berfoto bersama anak yatim/piatu usai memberikan santunan.

Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Kader Perempuan Partai Golkar (KPPG) mengadakan acara doa dan dzikir di rumah dinas Ketua MPR Bambang Soesatyo di jalan Widya Chandra III, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019). Doa dan Dzikir tersebut bertemakan “Untuk Negeri Aman dan Damai Bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo”.

“Dalam kegiatan tersebut dirangkai dengan memberikan santunan kepada perempuan kepala keluarga dan anak yatim/piatu. Acara ini dilaksanakan untuk menjadi kontemplasi tentang pentingnya nilai-nilai spiritual dalam meraih asa dan kemenangan,” kata Ketua Penyelenggara Dina Hadiyana disela kegiatan.

Lebih lanjut Dina mengatakan pada hakekatnya manusia wajib berikhtiar yang paling terbaik, namun Tuhan jua lah yang menentukan warna sesungguhnya dari perjalanan hidup kita.

Ketua MPR Bambang Soesatyo sedang memberikan santunan kepada anak yatim/piatu.

“Untuk itu kami mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama mendoakan negeri tercinta agar senantiasa aman dan damai, terhindar dari konflik sosial dan tindakan anarkis yang memicu disharmoni dan penurunan kualitas generasi masa depan,” ujarnya.

Sementara KH Zulfa dalam ceramahnya mengingatkan kembali pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Karena modal para pejuang untuk memerdekakan bangsa ini didasari oleh kegigihan dan soliditas yang kokoh berlandaskan visi yang sama dalam meraih kemenangan.

“Selain itu kepemimpinan yang amanah menjadi landasan utama tentang keteladanan dan sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik terhadap pimpinan dan kualitas kepemimpinan orang yang dimaksud,” terangnya.

PEKKA dan Anak Yatim Piatu Menjadi Tanggungjawab Pemerintah

Dina Hidayana Ketua Penyelenggara Doa dan Dzikir “Untuk Negeri Aman dan Damai Bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo”.

Di kesempatan yang sama Ulla Nuchrawaty, Ketua Umum KPPG 2014-2017 mengatakan kehadiran Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) dan anak yatim/piatu untuk berdoa bersama demi kebaikan negeri ini. Doa mereka akan lebih didengar, namun bukan hanya itu di ajang ini juga sebagai silaturahmi dan berbagi bagi para politisi dan masyarakat yang sudah mapan.

“Selain itu sebagai pengingat kita bahwa tugas dan peran mulia dari aktivitas politik yang utama adalah menciptakan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,” ujarnya.

Ulla mengungkapkan kaum yang terpinggirkan dan tidak terperhatikan, haknya sebagai individi dan warga masyarakat, seperti halnya Perempuan Kepala Keluarga yang seharusnya dilindungi oleh negara dan masyarakat, tapi justru sering mendapat perlakuam buruk. Pandangam miring dimana cibiran serta, stereo type negatif dari masyarakat awam karna statusnya.

“Negara harus hadir mengatasi penderitaan rakyat. Anak yatim, adalah satu dari sekian generasi penerus bangsa yang dipundaknya pula masa depan negeri ini dipertaruhkan. Kewajiban negara dan masyarakat untuk bersama-sama mengawal yang lemah untuk menjadi kuat, melindungi mereka dari kekerasan dalam bentuk apapun,” paparnya.

Ulla menjelaskan bahwa Undang-Undang atau Peraturan bukan dibuat untuk dilanggar, tetapi untuk dilaksanakan atau disesuaikan. Perempuan Kepala Keluarga adalah ibu bangsa yang perlu dilindungi oleh negara dalam kehidupan dan penghidupannya, demikian pula anak yatim/piatu yang merupakan generasi masa depan.

Tidak lupa Ulla juga mengungkapkan betapa pentingnya peran perempuan dalam kemajuan bangsa ini.”Peran dan sksistensi perempuan sangat penting dalam menentukan warna bangsa ini ke depan. Tanpa melibatkan perempuam di sektor-sektor strategsi justru akan semakin mengerdilkan arti penting mainstreamimg gender,” tegasnya.

Di akhir acara Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan pesan penting untuk anak negeri agar tidak minder dan ragu melangkah meski bukan berasal dari dinasti politik, karena memiliki kesempatan yang sama untuk maju dan memegang pucuk pimpinan.

Dan Bambang Soesatyo sudah membuktikan bahwa sekalipun rakyat jelata, peluang dan mimpi itu bisa diraihnya dengan kerja keras dan kerja cerdas. Meski kadang dalam beberapa hal tertentu jalan hidup mengalir menjemput takdir.

Bamsoet begitu biasa disapa menggaransi bahwa stabilitas politik akan menjadi tanggung jawabnya, hubungan eksekutif dan legislatif yang dinamis akan berjalan lebih bersahabat dan Presiden Jokowi dapat menjalankan fungsi eksekutif dengan sebaik-baiknya dan aman sampai akhir masa jabatan.