DAERAH  

Hipakad Jateng Siap Dukung TNI – Polri Tangkal Gerakan Radikalisme dan Tertorisme

Foto bersama peserta dengan penyelenggara dan para pembicara.

Banjarnegara, NUSANTARAPOS.CO.ID – Generasi muda sangat rentan menjadi sasaran gerakan radikalisme dan terorisme. Hasil survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada tahun 2017 silam, 39 persen mahasiswa di 15 propinsi di Indonesia tertarik pada paham radikalisme.

Dalam rangka ikut serta mendukung upaya pemerintah dan TNI – Polri, cegah dan tangkal gerakan radikalisme dan terorisme serta tindak kekerasan, Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Putra Putri Angkatan Darat Jawa Tengah (DPD HIPAKAD Jateng) menyelenggarakan seminar dengan mengusung tema besar “Menyikapi Paham Radikalisme di Indonesia Khususnya Jawa Tengah” yang di selenggarakan di Hotel Central, Banjarnegara (31/1) kemarin.

Kurniawan Budi Santoso, SH, SpN, MH selaku Ketua Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Putra Putri Angkatan Darat (DPD HIPAKAD) Jateng menegaskan pihaknya siap mendukung upaya TNI – Polri melakukan cegah dan tangkal gerakan radikalisme dan terorisme.

Ditegaskan Kurniawan, adapun urgency pelaksanaan seminar kali ini sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah Jateng khususnya dan Negara Republik Indonesia pada umumnya untuk ikut melakukan upaya cegah dan tangkal sekaligus kontra terhadap radikalisasi dan deradikalisasi.

“Sasaran ataupun implementasi dari strategi kontra radikalisasi adalah masyarakat umum, pelajar, dan tokoh masyarakat, dengan
membentengi diri menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila, Ke Bhiniekaan dan nilai kedamaian. Sementara sasaran strategi deradikalisasi yaitu kelompok radikal dan simpatisan dengan tujuan menghentikan kekerasan dan teror,” ujar Kurniawan.

Upaya-upaya dalam mencegah radikalisasi secara mandiri, menurut Kurniawan mesti terus menerus dilakukan dengan menanamkan jiwa nasionalisme, berpikiran terbuka dan toleran serta waspada terhadap provokasi dan hasutan, berjejaring dalam komunitas perdamaian.

Jajaran DPD HIPAKAD Jateng foto bersama dengan Kepala Kesbangpol Kabupaten Banjarnegara, Teguh Handoko, S.Sos.

Kurniawan juga mengingatkan kepada peserta yang hadir agar hati-hati dalam bermedia sosial (bermedsos). Dan jangan mudah terpancing apalagi terkena hasutan dan bujukan serta rayuan orang yang tidak dikenal.

Selanjutnya, langkah kongkrit ataupun resolusinya menurut Ketua DPD Hipakad Jateng ini adalah agar seluruh masyarakat
memahami hukum-hukum negara dan mencintai negara dengan secaraa bergotong royong dalam kebersamaan serta membentengi diri dengan nilai-nilai Pancasila.

Kasdim Banjarnegara 0704, Mayor Inf. Fx Agus Wahyu Prihantoro, SH dalam paparannya menyampaikan terkait pengenalan faham radikalisme dan ancaman terorisme.

“Menyikapi ancaman terhadap bahaya paham radikalisme dan terorisme dan juga kekerasaan tentunya lanjut Kasdim Banjarnegara, masih menjadi “PR Besar” bagi semua pihak di Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa Tengah pada khsususnya.
Utamanya.

Untuk itu, lanjut dia, masyarakat diminta untuk tetap menjaga kesatuan dan persatuan dan serta menjaga keutuhan bangsa.

Kepala Kesbangpol Kabupaten, Banjarnegara.Teguh Handoko, S. Sos
dalam paparannya menyampaikan terkait perlunya koordinasi antar lembaga untuk mencegah termasuk enting disampaikan bahwa selain negara, masyarakat sipil juga memiliki peran strategis dalam upaya menetralisasi dan mencegah penyebaran paham radikal di tengah kehidupan masyarakat.

“Gerakan revoulusi mental bisa terus bergerak secara nyata dan seluruh lapisan masyarakat agar selalu melakukan sinergi dan koordinasi untuk melawan terorisme, radikalisme dan intoleransi. Jaga selalu diri setiap indivindu dengan keteguhan iman dan ilmu serta selalu menjaga lingkungan agar tercipta keamanan dan kenyamanan masyarakat,” imbuh Teguh Handoko.(PM)