Jakarta Punya Daya Tarik Meskipun Tak Lagi Jadi Ibukota

Jakarta, Nusantarapos.co.id – DPR RI telah mengesahkan UU IKN pada 18 Januari 2022. Jakarta tidak lagi menyandang sebagai Ibu Kota Negara.

Menanggapi hal itu Ketua Komite III DPD RI Prof Sylviana Murni menilai dengan diimplementasikan UU IKN maka Gubernur-Wakil Gubernur DKI akan fokus mengurus masyarakat, tanpa harus ada beban dari pemerintah pusat.

“Selama ini DKI Jakarta tidak menerima dana Otsus, dana otda dan lain-lain,” ucap Senator Dapil DKI Jakarta ini saat menjadi pembicara webinar bertajuk Menata Jakarta Usai Ditinggal Ibu Kota, Jumat (3/2/2022).

Hadir sebagai Pembicara dalam Webinar yang digelar Kodadata adalah Kepada Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho dan peneliti sosial dari Universitas Indonesia Rissalwan Lubis.

Karena itu Silviana meminta masyarakat agar tidak cemas setelah DKI Jakarta ditinggal Ibu Kota Negara menyusul diundangkannya Ibu Kota Negara (IKN) dan akan pindah ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Silviana meyakini Jakarta masih daerah khusus yang memiliki daya tarik yang sangat luar biasa. Sebab, Jakarta memiliki sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa, aset yang dimiliki sangat banyak dan bernilai tinggi.

“Jadi jangan khawatir dengan diberlakukannya UU IKN. Kita berharap Jakarta menjadi daerah khusus sebagai kota pusat bisnis global, perdagangan internasional yang lestari dan berkesinambungan. Aceh dan Yogjakarta kan menyandang daerah istimewa. Nah Jakarta akan tetap menjadi daerah khusus,” paparnya.

Adapun terkait ide memindahkan Ibu Kota Negara, dia mengungkapkan, sudah lama di era Presiden Soekarno(1954), di masa pemerintahan Presiden Soeharto, dan implementasi UU IKN ini masih lama karena menunggu juklak dan juknis sejumlah PP yang akan menjadi acuan.

Sementara itu, Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengaku Pemprov DKI Jakarta mendukung upaya pemerintah pusat untuk segera memindahkan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur.

“DKI Jakarta tidak bagaimana-bagaimana. Jakarta akan baik-baik saja. Justru Pemprov DKI akan lebih fokus mengurus pembangunan untuk mensejahterakan warga Jakarta,” kata Ariza dalam rekaman vidio yang ditampilkan dalam wibenar.

Dadang Solihin dari Lemhanas menambahkan, nasib Jakarta usai ditinggal Ibu Kota Negara tetap akan menjadi kota yang berketahanan, karena Jakarta telah siap, Jakarta sehat dan Jakarta terhubung.