Warga Desak Inspektorat Pemprov DKI Periksa Pejabat Sudin Perumahan Dan Kawasan Pemukiman Jakut

JAKARTA,NUSANTARAPOS,- Julukan Kota ramah anak bagi Jakarta khususnya Jakarta Utara sepertinya harus dipertimbangkan kembali. Betapa tidak, pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) atau Taman Maju Bersama bagi warga Jakarta oleh Gubernur Anies Basewdan ternyata tidak diimplementasikan dengan baik oleh jajarannya khususnya Sudin Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta Utara.

Berdasarkan pengamatan dilapangan dan data yang ada, pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pancarona yang terletak di jalan Rorotan 6 No.3, RT.13/RW.5, Rorotan, Kec. Cilincing, Kota Jakarta Utara, diduga tidak menggunakan spek yang telah ditentukan sehingga kualitasnya sangat rendah.

Seperti bangku taman yang sudah copot, dan besi bangku tersebut hanya disenderkan ke dinding pager. Bahkan setelah diamati tidak sedikit bahan yang terbuat dari besi sudah berkarat dan keropos sehingga mudah patah dan copot.

Tidak sampai disitu, dinding bangunan yang ada di RPTRA juga nampak mulai pudar dan mengelupas. Sehingga terkesan tidak ada perawatan yang dilakukan dengan baik oleh pengelelola. Bahkan, gagang pintu-pintu yang ada di bangunan RPTRA juga mengalamai korosi atau karat yang akut. Sehingga saat hendak dugunakan oleh warga atau anak-anak yang hendak bermain dikhawatirkan menimbulkan kuman atau virus.

Tidak sampai disitu, pagar kawat pada lapangan futsalpun tidak luput dari kualitas material murahan. Banyak kawat lapangan futsal sudah berlobang bahkan besi pondasi tiang lapangan futsalpun mengalami hal yang sama. Padahal anggaran pembangunannya di Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp 13.350.268.000.Dengan harga yang lumayan fantastis tersebut, sungguh sangat ironi dengan kualitas hasil yang dikerjakan.

Sementara itu, salah seorang warga Jakarta Utara Supri sangat menyayangkan dengan kejadian seperti ini. Bahkan dirinya mendesak Pemprov DKI khususnya inspektorat melakukan audit terhadap pembangunan RPTRA di Jakarta Utara.”Termasuk para pejabat di jajaran Sudin Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta utara,” tegasnya.

Hal yang sama dikatakan warga Jakut lainnya yang bernama Lita. Dirinya sangat khawatir untuk membiarkan anak-anaknya bermain atau berkumpul di RPTRA karena diduga dibangun menggunakan dari bahan-bahan yang berkualitas rendah.

Saat masalah ini dikonfirmasi kepada Kasudin Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jakarta utara Chairul Lantif dan kasie pengawas Silvi Mandagie, keduanya tidak merespon.