DAERAH  

Bahas LKPJ Bupati Trenggalek, Pansus IV Pertanyakan Tujuan dan Indikator Gagal

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Panitia Khusus (Pansus) IV DPRD Trenggalek temukan tujuh tujuan dan 18 indikator gagal dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan daerah.

Kegagalan itu ditemukan pansus IV pada pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Trenggalek tahun 2021.

Salah satu contoh kegagalan itu terjadi pada pelaksanaan kegiatan di Dinas PUPR. Pada laporan Dinas PUPR pelaksanaan kegiatan tercapai mendekati target, namun pada kenyataannya dilapangan tidak sesuai indikator.

“Rapat LKPJ Bupati tahun 2021 kembali kita gelar dan akan kembali dibahas hari Jum’at mendatang,” kata Sukarodin Ketua Pansus IV DPRD Trenggalek usai rapat, Rabu (20/4/2022).

Dalam pembahasan LKPJ Bupati kali ini disampaikan Sukarodin untuk mendiagnosa tujuan dan indikator yang gagal dalam pelaksanaan. Ditemukan ada tujuh tujuan yang gagal dan terdapat 18 indikator yang juga gagal atau tidak tercapai dari target RPJMD 2021.

Diagnosa tersebut dilakukan untuk mengetahui sebab kegagalan pelaksanaan yang selanjutnya akan dicarikan formula atau obat sebagai upaya pembenahan dalam pelaksanaan kegiatan tahun mendatang.

“Pansus tengah mengklarifikasi sebab gagalnya target tersebut untuk selanjutnya dijadikan draf dalam menyusun rekomendasi,” ucapnya.

Sukarodin menerangkan sesuai laporan LKPJ Bupati banyak hal yang tidak sesuai eksisting dilapangan. Misal pada Dinas PUPR, itu terjadi pada persentase kualitas jalan kabupaten yang mantap dan berkeselamatan mencapai target 97,38 persen dan jaringan irigasi mencapai 99,95 persen.

Jadi dari laporan itu semua mencapai target, namun jika dilihat dilapangan tidak sesuai output yang ada. Apalagi semua telah mengetahui kondisi jalan dan irigasi saat ini bagaimana, maka dalam evaluasi apakah target yang target terlalu rendah.

“Jika sesuai laporan itu, masyarakat tidak harus mempermasalahkan kondisi jalan dan irigasi, karena tujuan dan target sudah sesuai,” kata Sukarodin.

Untuk evaluasi kesalahan teknisnya tidak dikupas pada pansus ini, namun pansus sebatas mendiagnosa mengapa target tidak tercapai. Meskipun hampir tercapai mengapa tidak sesuai dengan realita dilapangan.

Sementara untuk Dinas Perinaker capaian wajar, namun berat dalam pelaksanaan kegiatan yang akan datang. Karena tatget Bupati punya misi menciptakan 5000 pengusaha wanita baru.

“Sedangkan untuk Disparbud, wajar karena dalam proses pelaksanaan terhambat adanya wabah Covid-19,” ungkapnya.

Pada Disparbud, untuk kunjungan wisata target 400 ribu dan realisasi 146 ribu, itu semata-mata karena Covid-19 dan masih wajar. Pada Dinas Pertanian terkait daging, menurut rekan pansus, Dinas salah mendiagnosa, bukan karena daya beli turun.

Faktor itu adanya budaya nikah atau hajatan secara besar yang tidak boleh disaat wabah Covid-19 melanda, hajatan berkumpul orang banyak tidak boleh. Maka mempengaruhi pasar terkait kebutuhan daging yang menurun.

‘Nanti akan kita bahas lagi dalam rekomendasi, rekomendasi akan dibahas bersama eksekutif dan pansus karena kita tidak hanya sebatas mitra,” pungkasnya. (Rudi)