DAERAH  

Gelar Upacara Peringati Hardiknas, Ini Pesan Wabup Trenggalek

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Peringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Pemerintah Kabupaten Trenggalek gelar upacara bendera bertempat di alun-alun, Jum’at (13/5/2022).

Upaya bendera melibatkan beberapa stake holder mulai dari guru, pelajar dan lintas sektor lainnya. Ada keunikan tersendiri dalam pelaksanaannya, seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat.

“Upacara kali ini mengambil tema Pimpin Pemulihan Bergerak Untuk Merdeka Belajar,” kata Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhamad Natanegara sebagai irup upacara.

Disampaikan Mas Syah, tentang merdeka belajar, di dua tahun ini bangsa Indonesia menghadapi cobaan yang sangat berat namun seiringnya waktu telah bisa melampaui cobaan tersebut.

Dengan kejadian itu, menunjukkan bangsa jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba melakukan kembali.

Dari sambutan Menteri Pendidikan, Nadiem Makariem, kurikulum merdeka berawal dari upaya membantu para guru dan murid di masa pandemi. Hal ini terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya belajar.

“Anak anak tidak lagi khawatir dengan tes kelulusan. Asesment nasional tidak digunakan untuk menghukum guru dan murid,” ungkapnya.

Ditegaskan Mas Syah, melainkan sebagai bahan refleksi untuk terdorong terus belajar. Wakil Bupati Trenggalek mengapresiasi langkah positif di sektor pendidikan ini, pasalnya dampaknya tidak hanya dirasakan oleh orang tua, guru dan murid saja.

Senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto juga mengapresiasi hal ini. Menurutnya situasi kondisi selama 2 tahun, juga berdampak pada proses pembelajaran.

Akhirnya proses pembelajaran tidak bisa berjalan optimal. Namun demikian dengan kebijakan-kebijakan pemerintah pusat, kemudian menurun ke pemerintah provinsi dan merambah ke pemerintahan provinsi dan juga kabupaten/ kota.

“Atas kejadian itu ternyata juga menimbulkan berbagai macam kreativitas dan inovasi dari tenaga pendidik dan pendidikan,” ucapnya.

Dengan adanya Pandemi Covid, pembelajaran tidak dilakukan dengan tatap muka sehingga mucul ide-ide atau metode-metode baru agar pembelajaran tetap bisa berjalan, yang salah satunya dengan merdeka belajar.

Sekarang guru sudah bisa menciptakan google classroom dan lainnya, yang ini menjadi inovasi yang bisa dikembangkan di masing-masing sekolahan.

Ternyata pembelajaran tidak harus tatap muka antara guru dengan siswa. Ini bisa dilakukan dengan metode lain, bahkan dengan asesmen nasional para pendidik dan tenaga kependidikan.

“Jadi tenaga pendidik dituntut untuk bisa terus meningkatkan kwalitas SDM-nya dalam rangka mendukung merdeka belajar,” pungkasnya. (Rudi)

Penulis: Rudi