DAERAH  

Gus Ipin Sambut Kedatangan Juara 1 Musabaqah Hifdzil Qur’an Internasional di Rusia

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Kedatangan Juara 1 Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional di Rusia, Dewi Yukha Nida atau yang erat disapa Ning Nida disambut langsung Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin, Selasa (24/5) di Ruang Paringgitan Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Gus Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek tersebut merasa bangga karena salah satu warganya berhasil mengharumkan nama Trenggalek di kancah Internasional. Dan prestasi itu dibidang Al Qur’an.

“Saya tidak bisa berkata-kata, apalagi Trenggalek namanya mencuat di Internasional dan ini karena Al Qur’an. Jadi saya sangat trenyuh,” ungkap Gus Ipin.

Dijelaskannya, perempuan asal Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek berhasil menjadi juara 1 di bidang hafalan Al Qur’an 30 Juz dan berhasil mengalahkan juara 1 MHQ Dubai tahun 2019 lampau.

Usai berbincang-bincang, Ning Nida ingin melakukan kaderisasi di sini dengan standarisasi hafalan Al Qur’an yang proper secara internasional. Ini akan coba komunikasikan lebih lanjut antara pemerintah dan juga Kementrian Agama.

“Akan saya coba koordinasi mulai seluruh TPA, TPQ, Madin mungkin pondok pesantren, karena semua memiliki potensi,” ungkap Gus Ipin.

Diimbuhkan Gus Ipin, juara international ini satu modalitas untuk Trenggalek. Semoga kedepan ada lebih banyak generasi Qur’ani di Trenggalek. Dalam hal ini pihaknya akan terus mensupport mulai dari proses yang diinginkan Ning Nida

Sementara itu, Ning Nida menyampaikan sebenarnya perjuangan ini bukan buah hasil dari usaha saya sendiri. Tapi merupakan doa dari orang tua, guru-guru, keluarga saya santri-santri dan semua masyarakat dan juga masyarakat Trenggalek.

Dalam kegiatan ini, dirinya bercita-cita harus juara MTQ Nasional dulu, MTQ yang resmi diadakan oleh pemerintah. Jadi otomatis namanya akan masuk di kementerian pusat, kemudian ketika ada undangan dari Rusia, maka nanti Kemenag pusat akan memanggil.

Untuk event tingkat nasional pernah ikut berkali-kali, tidak bisa disebutkan satu persatu. Dari 2015 hingga 2020 saya tidak pernah absen mengikuti MTQ. Kesan yang sangat di rasakan ketika mengikuti MTQ di rusia ini.

“Masyarakat di sana sangat ramah, welcome sama tamu. Disana juga ada yang selalu menemani setiap hari, terus kemudian yang tidak lepas dari MTQ ini adalah ilmunya,” terangnya. (Rudi)