WISATA  

Ini Kebenaran Informasi Jalur Masuk Goa Lowo di Trenggalek

TRENGGALEK – Sunyoto selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek meluruskan ramainya perbincangan di media sosial tentang jalur dan bangunan yang tak terawat di destinasi wisata goa lowo.

Informasi yang disampaikan dan foto yang diunggah di media sosial facebook tersebut salah sasaran. Jalur masuk dan bangunan yang dipermasalahkan itu sebenarnya sudah tidak difungsikan sejak tahun 2013. Bahkan jalur dan bangunan tersebut telah masuk proses penghapusan aset Pemkab.

“Pada prinsipnya, saya mengucapkan terimakasih dalam memberikan informasi atas segala kekurangan yang ada di lokasi wisata,” kata Sunyoto saat dikonfirmasi awak media, Kamis (9/6/2022).

Namun demikian, kali ini perlu diluruskan bahwa apa yang disampaikan di media sosial facebook beberapa hari lalu tentang jalur masuk gua lowo yang tidak terawat itu merupakan salah sasaran.

Kebenaran yang sesungguhnya adalah, foto jalan masuk dan bangunan yang diunggah di media sosial itu merupakan jalur dan bangunan lama yang sudah ditutup atau tidak di fungsikan lagi.

“Jadi sarana dan prasarana yang ramai diperbincangkan di media sosial itu sudah lama ditutup dan tidak terpakai,” tutur Sunyoto.

Ditegaskan Sunyoto, untuk masuk ke lokasi wisata goa lowo, saat ini sudah menggunakan jalur masuk yang baru, yang lebih mudah, telah tertata rapi dan aman untuk pengunjung.

Atas kejadian itu, pihaknya sangat menyayangkan informasi yang telah diunggah di media sosial kemarin, padahal jalur itu sudah lama ditutup dan jalur masuk telah dialihkan di jalur terowongan yang lebih mudah.

“Saya tegaskan lagi itu jalur dan bangunan lama, bahkan sebelum saya menjabat sebagai Kadis Parbud jalur tersebut sudah di tutup,” imbuhnya.

Diterangkan Sunyoto, jalur dan bangunan lama yang difoto dan diunggah pada media sosial itu saat ini tengah dalam proses penghapusan aset. Jadi informasi yang disampaikan itu sudah tidak sesuai

Ditambahkannya, jika masyarakat ingin menggunakan fungsi kontrol tentang pengawasan sarpras seharusnya fair, artinya apa yang ada saat ini sehingga tidak terjadi simpang siur informasi.

Pihaknya tidak menutup informasi, namun alangkah baiknya sebelum menyampaikan di media sosial, masyarakat menanyakan dulu kejelasan atas apa yang menjadi masalah.

“Kedepannya kami akan tetap mempercantik wisata goa lowo, namun di tahun ini ada kendala anggaran untuk melakukan pembenahan,” tuturnya.

Sunyoto juga menyampaikan bahwa anggaran yang telah direncanakan untuk pembenahan, harus di hilangkan karena adanya wabah Covid-19.

Ditambahkannya, tentang kabar sepinya pengunjung goa lowo karena menyusul merebaknya penyakit virus corona yang kini tengah melanda. Hal itu adanya ketakutan di masyarakat karena meyakini bahwa kelelawar menjadi salah satu media penyebaran virus corona.

Sementara itu, Kasidi (57) selaku pemandu wisata goa lowo juga menyampaikan bahwa kabar yang beredar di media sosial tersebut tidak benar. Dijelaskannya, jalur yang di unggah di media sosial tersebut telah lama tidak difungsikan.

“Jalur masuk itu telah ditutup mulai tahun 2013, dan aset yang di foto itu telah masuk penghapusan aset daerah,” tegasnya.

Jadi apa yang disampaikan itu tidak benar, kebenaran sesungguhnya adalah bangunan gasebo itu telah tidak terpakai lama dan sudah dalam proses penghapusan aset.

Bahkan sebelumnya jalur masuk yang di unggah tersebut telah dipasang tulisan sebagai penunjuk arah bahwa jalur masuk baru melalui terowongan, namun imbauan itu sudah tiga kali dilepas oleh tangan jahil yang tidak bertanggungjawab.

Jadi penjelasannya, Gasebo dan jalur itu sudah di tutup mulai tahun 2013. Sedangkan jalur baru yang melalui terowongan itu telah diresmikan pada 1 Januari 2013.

“Sebagai pemandu wisata, semua saya beritahu bahwa jalur yang sesungguhnya melalui terowongan tersebut,” kata pemandu wisata yang telah 38 tahun mengabdi itu. (Rudi)