DESA  

Komitmen Konservasi Alam Jadi Pengantar Trenggalek Masuk 50 Besar ADWI

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS – Desa Wisata River Tubing Watu Kandang tepatnya di Desa Pandean, Kecamatan Dongko telah masuk nominasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari gagasan untuk komitmen mengembalikan fugsi sungai sehingga terbebas dari sampah. Hal itu dimaksudkan untuk melakukan konservasi atau menjaga keseimbangan alam.

“Menjadi juara AWDI bukanlah tujuan utamanya, karena dengan masuk 50 besar AWDI ini telah banyak keberkahan yang bisa didapat,” kata Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin saat dampingi dewan juri AWDI, Kamis (30/6/2022).

Gus Ipin sapaan akrabnya juga menyampaikan konservasi atau menjaga keseimbangan alam menjadi salah satu komitmen Pemkab Trenggalek, karena dengan menjaga kelestarian alam maka alam juga akan bersahabat dengan manusia.

Bahkan akan memberikan keberkahan bagi masyarakat itu sendiri nantinya. Selain adanya anugerah dari pemerintah pusat, Trenggalek sendiri juga telah menggelar Adipura Desa. Kemudian gelaran ini mendorong masyarakat pro aktif menjaga lingkungannya.

“Dari sini akhirnya banyak memunculkan potensi-potensi desa, sepertihalnya Desa Wisata River Tubing Watu Kandang,” ucapnya.

Tentunya hal ini menjadi suatu kebanggaan agar bisa membuat desa rame. Saat ini kita tengah berikhtiar dan berkomitmen mewujudkan SADEWA (Satus Desa Wisata) dan ini akan terus kita galakkan.

Gus Ipin juga berharap setelah 50 besar ADWI ini nantinya, Kementrian Pariwisata bisa membuat paket-paket wisata dari 50 desa wisata terbaik yang ada. Tentunya dengan masuk 50 besar maka desa wisata itu layak dikunjungi.

Namun ada batas kemampuan daerah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Diharapkan dengan pemaketan wisata, ada koneksi terhadap tour guide yang kompeten yang difasilitasi oleh kementrian sehingga desa wisata ini bisa terus ramai dikunjungi masyarakat.

“Apalagi paska dan sebelum ADWI serta paska kunjungan Menteri Pariwisata, Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno,” pungkasnya.

Sementara itu, Ririn Setyo Widiastuti, Ketua Pokdarwis Dewi Arum Pulosari dihadapan dewan juri ADWI menceritakan, konservasi dan pemberdayaan tonggak utama masyarakat Pandean.

Bila dari konservasi itu bisa muncul potensi pariwisata, maka itu bonus. Bahkan bila masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2022, maka itu menjadi sebuah anugerah bagi kami.

“Dulu anak-anak sekitar enggan bermain di sungai. Itu dikarenakan banyak sampah, popok bayi,” terangnya.

Bahkan menurutnya, pecahan kaca dan yang lainnya. Ini yang pertama kami lakukan. Setelah bersih sebaliknya mereka jadi betah dan senang menghabiskan waktu mereka di sungai. (Rudi)