Institut LSPR Resmikan Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender

JAKARTA,NUSANTARAPOS, – Institut LSPR Jakarta merupakan lembaga Pendidikan jenjang S1 dan S2 yang memiliki 2 Fakultas yaitu Komunikasi dan Bisnis. Sebagai lembaga pendidikan Institut LSPR menyadari bahwa harus selalu turut berperan aktif dalam mengaplikasikan ilmu yang dimiliki. Bentuk kontribusi yang diberikan bukan hanya pada proses Pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga pada kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat untuk kemanfaat bagi seluruh stakeholder yang memerlukan.

Institut LSPR meresmikan sebuah Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender yang bertujuan membantu permasalahan sosial yang terjadi. Salah satu permasalahan yang ada adalah alur komunikasi isu kesehatan yang terkadang tidak berjalan dengan baik. Akibatnya tentu saja akan menjadikan beragam program literasi kesehatan menjadi tidak efektif. Hal tekait dengan isu gender juga masih sering muncul baik dalam ranah komunikasi maupun bisnis. Pusat kajian akan melakukan beragam penelitian dan pengabdian pada masyarakat baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak luar.

Berlokasi di Auditorium Prof. Djayusman. LSPR Kampus Jl. KH Mas Masyur secara reami diresmikan oleh Dr. Andre Ikhsano selaku Rektor dan Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA. MCIPR. APR. selaku founder & CEO LSPR Institut.

“Selamat atas peresmian Pusat Kajian Literasi Kesehatan dn Gender LSPR. Riset bidang tembakau ini, karena sesuai dengan alur riset Kesehatan Nasional untuk kepentingan pembangunan nasional,” ungkap Agus dalam sambutannya. Senin (18/7/2022).

Pada kesempatan tersebut ada pemaparan hasil penelitian Pengetahuan dan Dukungan Sivitas Akademisi atas Upaya Pengendalian Tembakau di Indonesia.

Ketua tim peneliti sekaligus Ketua Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR Institute, Dr. Lestari Nurhajati mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi acuan keilmuan bagi berbagai pihak, termasuk para pengambil kebijakan di pemerintah.

Hal tersebut senada dengan pernyataan pembicara lainnya yaitu Prof. Eni Maryani selaku Ketua Asosiasi Akademisi Komunikasi Indonesia (AAKIPT).

Dikatakannya, pada dasarnya peran serta akademisi dalam isu pengendalian tembakau ini sangat penting, tidak hanya untuk menjaga kesehatan masyarakat tapi juga untuk memberikan masukan pada para pemangku kepentingan yang tertlibat.

Sementara itu penanggap lain pada kegiatan ini yaitu Febrima Wulan AS. SKM. MPH. Ketua Tim Advokasi, Direktorat Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat, Kemenkes RI menyambut secara baik hasil penelitian yang sudah dilakukan Tim Peneliti LSPR, Riset seperti ini sangat membantu upaya sosialisasi isu pengendalian tembakau. Selamat untuk tim LSPR yang sudah bekerja keras.

Penanggap lainnya, dr. Sumarjati Arjoso
SKM selaku Ketua TCSC IAKMI (Tobbaco Control Support Center, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, memberikan apresiasi hasil riset tersebut dan melihat potensi peningkatan dukungan dan Kerjasama berbagai pihak atas isu pengendalian tembakau ini.

“Kami mengapreasi apa yang menjadi perhatian Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR. Mendatang kita juga membutuhkan Kerjasama dengan berbagai pihak untuk perubahan PP 109/2012,” ungkap Sumarjati.

Selanjutnya, Pusat Kajian Literasi Kesehatan dan Gender LSPR Institut ini akan terus melakukan berbagai penelitian dan pengabdian masyarakat yang diharapkan kemanfaatannya mampu memberikan manfaat seluas-luasnya bagi bangsa dan negara Indonesia. (Guffe).