DAERAH  

Mas Syah Ingin Kemiskinan di Tekan Hingga Akar

TRENGGALEK – Kemiskinan menjadi salah satu pekerjaan rumah pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk terus dientaskan. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Syah Muhammad Natanegara dalam pelaksanaan rapat koordinasi bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Dalam hal kemiskinan pihaknya meminta OPD agar dapat memperkuat sinergitas, terutama menangangani angka kemiskinan agar bisa benar-benar turun. Tidak turun dari kakek ke anak atau dari bapak ke anak, namun benar-benar bisa keluar dari belenggu kemiskinan.

“Untuk bisa menangani kemiskinan tidak bisa dibebankan kepada satu perangkat daerah saja. Harus ada upaya bersama, kerja dengan cara keroyokon,” tutur Mas Syah, Rabu (24/8/2022).

Sedangkan untuk menuju target itu, Mas Syah menyampaikan harus merumuskan ulang strategi dan metodenya, semoga nanti kedepan kemiskinan Trenggalek ini bisa turun. Jadi benar-benar turun, tidak dari kakek turun ke anaknya atau dari bapak ke anaknya, tidak seperti itu.

Maka dalam hal ini Pemkab memiliki pekerjaan rumah untuk percepatan, setelah berada di dua tahun masa pandemi. Sehingga tahun depan sudah tidak bisa menggunakan alasan pandemi ini ketika ada kemiskinan di Kabupaten Trenggalek.

“Intinya kita meningkatkan kolaborasi antara OPD, sinergitas antar OPD karena tidak mungkin penanggulangan kemiskinan ini bisa berhasil ketika para OPD tidak bisa bekerjasama,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Trenggalek, Ratna Sulistyowati menyampaikan pentingnya kerja keroyokan. Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah berikhtiar mendorong 5.000 pengusaha perempuan baru.

Bekerjasama dengan JAPRI dan juga Female Preneur, perempuan di Trenggalek didorong untuk bisa berdaya dengan menciptakan peluang usaha sendiri. Dari upaya itu ternyata dapat dirasakan hasilnya, salah satunya pedagang keripik tempe di pasar ngares.

Biasanya hanya bisa menjual 20 plastik setiap hari, berkat pelatihan melalui bootcamp berhasil melipatkan gandakan penghasilan dengan berjualan konvensional maupun melalui penjualan online.

“Kerja kolaboratif ini diharapkan mantan Kepala Dinas Sosial itu bisa terus dilanjutkan, sehingga pengentasan kemiskinan di Trenggalek bisa berjalan masif,” pungkasnya. (Rudi)