BERITA  

Ketua Inkoppas Andrian Lame: Dukung Koppas Blok A Selagi Diranah Yang Benar

JAKARTA, NUSANTARAPOS – Para pedagang Pasar saat dijumpai di pasar penampungan Blok A menyampaikan keluh kesahnya, diantaranya adalah dengan Emak Kecil mengatakan, Saya sudah berdagang sejak kecil ikut emaknya dan meneruskan usaha dagang emak. Sudah lama dagang di pasar penampungan Blok A sejak kiosnya terbakar. Tak ada kejelasan tempat usaha kami yang terbakar kapan akan dibangun kembali.

Akang Cecep mengatakan sudah lama berdagang di pasar penampungan Blok A ini sejak tempat usahanya terbakar. Hanya janji janji saja akan dibangun kembali. Cobaan hidup dan beratnya kehidupan yang dirasakan selama tujuh tahun ini. Banyak yang tidak sanggup dengan beban yang dirasakan. Sudah banyak yang dilakukan agar membangun kembali tempat usahanya. Hingga saat ini belum ada kabar berita yang membuat enak hati kami ini belum ada kepastian dan tinggal janji.

Ketua Koppas Blok A dan juga Pedagang Blok A yang terbakar Drs. Ngadiran mengatakan, perkembangan sampai hari terakhir ini saya barusan telepon ke Direktur Teknis (Dirtek) dikatakan suruh nunggu. Mudah-mudakan betul lagi rapat membahas tentang Pasar Blok A.

“Kita berharap betul bahwa ini sudah menjadi kegelisahan teman-teman para pedagang Blok A sudah sangat lama nasibnya tergerus, tergilas bahkan termarginalkan seolah-olah tidak dianggap juga nggak,” ujarnya di kantor Koppas Blok A, Senin (19/9/2022).

“Kalo menurut berita kan kita masih dianggap pasar ini mau dibangun. Mudah-mudahan tetap menjadi kenyataan akan dibangun dalam waktu yang tidak terlalu lama,’ imbuhnya.

Lebih jauh Ngadiran mengungkapkan, sebagaimana pertemuan kami di Agustus lalu kami mohon paling tidak akhir Agustus kami sudah dapat jawaban. Ternyata ini masuk September masih belum dapat jawaban kepastian.

Terakhir informasi dari Mitra PD Pasar Jaya atau dalam hal ini PT Sarana Jaya suruh menanyakan ke PD Pasar Jaya. Jadi ini lempar melempar kepada siapa, jangan sampai kami di pimpong yang gak jelas.

Oleh karena itu kami memohon dengan hormat kepastiannya pasar Blok A ini mau dibangun segera atau lama, atau menunggu para pedagang kami itu harus turun dulu, ngesot dulu baru mau dipikirkan.

Jangan alasannya kejadian ini, kejadian ini. Orang sudah mau melakukan kajian sebelumnya alasannya mau make sure hotel. Sekarang itu harapan dari presiden dan gubernur make sure nya untuk rusun itu sebisa mungkin kita dukung dan kita mengapresiasi keinginan presiden dan gubernur, diatasnya itu mau dibangun rusun itu bagus.

Karena itu kami memohon jangan karena ada alasan kajian lagi. Kalau kajian dibikin lembur kan gak sampai seminggu tuh, apa karena ngeluarinnya pelit saya gak tahu juga. Jangan pelit untuk rakyat.

Toh nanti berapapun biayanya yang akan dikeluarkan itu yang akan bayar para pedagang semua. Biaya rapat, biaya fisik, biaya non fisik semua dihitung dan akan dibayar oleh para pedagang dengan nilai tebus berapa permeternya yang harus dipikul oleh pedagang.

DPRD tempat kami mengadu, kita selaku pedagang menyampaikan keluh kesahnya. Kalau cerita, komisi DPRD sudah ada yang berkunjung ketika itu bersama wagub ke penampungan pasar Blok A yang terbakar ditampungkan ke radio dalam dikunjungi wagub dan seorang anggota DPRD yang bukan hanya sekali dua kali datang bahkan sempat memberikan bansos kepada warga masyarakat disekitar lokasi pasar ini. Dan ini pun sudah disampaikan.

Artinya kalau itu tidak dibahas ditingkat komisi atau ditingkat dewan berarti abai. Upaya yang dilakukan tidak efektif akan pembangunan ini. Kami pun sudah sampaikan ke Presiden dan Gubernur langsung.

Dengan Dirut PD Pasar Jaya yang baru sudah mengajukan surat permohonan audiensi ternyata dihari saat dijawalkan informasinya sakit. Mudah-mudahan sudah sembuh dari sakitnya. Kenapa sampai hari ini kami belum diberikan kesepakatan bertemu kembali.

Pada kesempatan ini Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), Andrian Lame Muhar SE. M.Si mengatakan, permasalahan di pasar Blok A ini sangat miris, sampai hari ini pembangunannya belum terlaksana ya mungkin wajar saja dimana Ketua Koppas Blok A Ngadiran dalam menyampaikan aspirasinya kencang karena beliau dan teman-teman para pedagang sampai sekarang pasar Blok A belum terbangun.

Andrian Lame menuturkan, Kami dari Inkoppas terus mendorong supaya PD Pasar Jaya cepat beraudiensi dengan Koppas Blok A atau dengan Inkoppas agar cepat terselesaikan pembangunan Blok A ini.

Kami sudah berdiskusi dengan Koppas Blok A permasalahan yang ada. Kami mendukung terus apa yang mereka lakukan selagi masih diranah
yang benar. Apalagi mereka ingin menuntut hak atas tanah mereka.

Menurut kami tidak masalah, Inkoppas terus mendukung Koppas Blok A dalam memperjuangkan pembangunan pasar yang terbengkalai hampir delapan tahun.

Saya berharap sekali PD Pasar Jaya ataupun pemerintah DKI memperhatikan sedikit masalah revitalisasi di pasar Blok A.

Saya dengar juga dari Ketua Koppas Blok A yang juga Sekum di Inkoppas mereka bilang ingin aksi damai karena ingin menuntut keadilan. Inkoppas intinya mendukung apa yang dilakukan Koppas Blok A selagi masih dalam ranah yang benar.

Apabila tidak ditanggapi oleh PD Pasar Jaya ataupun pemprov DKI Jakarta saya rasa wajar saja kalau para pedagang turun ke jalan menuntut haknya mereka, kan seperti itu.

Sekarang apa yang akan dilakukan para pedagang kalau juga tidak didengar dan sudah berusaha mengirimkam surat dengan PD Pasar Jaya cepat beraudiensi, berdiskusi dengan para pedagang Blok A yang mungkin bisa difasilitasi oleh koppas di blok A atau bila ingin kebih fear bisa melalui kami Inkopoas.

Inkoppas terus berusaha bagaimana caranya supaya para prdagang pasar Blok A ini mendapatkan haknya kembali.

Kami meminta supaya Dirut PD Pasar Jaya luangkan waktunya berjumpa Koppas Blok ataupun Inkoppas.

Waktunya kian mepet, sebentar lagi Gubernur DKI akan PLT, makanya kita kencang mengaspirasikan karena khawatir nanti Gubernur PLT kenudian harus menunggu lagi bertahun tahun supaya bisa terbangun pasar Blok A ini.

Kami coba hubungi kawan-kawan kami di DPRD menanggapinya dengan sangat baik. Hanya ada sedikit salah pengertian, dipikiran mereka menggunakan anggaran APBD, dan kami bilang ini menggunakan anggaran para pedagang sendiri.

“Sebenarnya apalagi ketakutan Pemprov DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya. Kita menggunakan anggaran para pedagang ynzng nntinya mencivil kiosnya dengan anggaran mereka. Tali kan surat rekomendasinya dari PD Pasar Jaya dan surat pelaksana developernya dari gubernur. Kan yang ditunggu siapa yang harus membangun kemudian harga kiosnya berapa kan sedang ditunggu para pedagang,” pungkasnya. (Guffe).