banner 970x250

Partisipasi Sumbangan Pendidikan SMA Negeri 1 Pacitan “Mencekik Leher” Orang Tua Murid

PACITAN,NUSANTARAPOS,- Sekolah di SMA Negeri 1 Pacitan mengedarkan surat pemberitahuan kepada orang tua wali murid mengenai Partisipasi Sumbangan Masyarakat (PSM) dengan nominal yang dinilai sangat memberatkan orang tua murid.

Padahal saat awal rapat Komite sekolah disaat pihak sekolah menetapkan besaaran sumbangan dengan nilai Rp. 2.700.000 per tahun para orang tua banyak yang tidak setuju dan bahkan mereka pulang dengan kekecewaan meskipun ada segelintir orang yang bersedia membayar dengan jumlah tetapan tersebut.

Yang anehnya lagi, meskipun banyak yang tidak setuju mengenai besaran sumbangan tersebut, pihak sekolah dan komite sekolah tetap mengeluarkan surat pemberitahuan pembayaran kepada orang tua siswa.

Sementara terkait sumbangan yang diberi nominal tersebut, menurut pengamat Pendidikan Indra Charismiadi saat diwawancarai melalui pesan Whats Appnya, Jumat (23/9/22) menuliskan, “ Sumbangan itu nggak bisa ditetapkan. Sumbangan itu suka rela.”

Bahkan disaat mengetahui bahwa nominal yang disebutkan Rp. 2.750.000 oleh pihak Komite dan Sekolah SMA Negeri 1 Pacitan ini, sebagai Pengamat Pendidikan mengatakan pembayaran tersebut bukan sumbangan. “2,750.000 itu sih bukan sumbangan. Mending sekalian sekolah di swasta,” tulisnya lagi.

Indra Charismiadi pun menegaskan perlu adanya penelusuran kemana larinya uang tersebut meskipun pembayaran dialamatkan ke Rekening Komite.

Dilain sisi, Prof Anwar Aripin yang juga merupakan pengamat Pendidikan mengatakan bahwa meskipun tak ada UU yang melarang, namun  itu khas Indonesia yang suka minta-minta sumbangan. Pemeritahlah yang seharusnya wajib membiayai pendidikan warga rakyat .

“Tak ada UU yg melarang. Itu khas Indonesia yg suka minta2 sumbangan. Pemeritahlah yang wajib membiayaai pendidikan warga rakyat . Sebaikmya tak terjadi,” pungkasnya mengakhiri Whats Appnya.

Hingga berita ini diturunkan dan redaksi berusaha untuk konfirmasi kepada wakil Bupati Pacitan, Gagarin belum memberikan jawaban. (JOKO)