banner 970x250
DAERAH  

Digagas Kemensos, Puluhan Warga Riau Ikuti Program Indonesia Melihat dari Sentra Abiseka

Pekanbaru, Nusantarapos – Sentra Abiseka Pekanbaru berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Riau dan RS Mata Pekanbaru Eye Center (PBEC) menyelenggarakan kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak di RS Mata PBEC dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional Tahun 2022. Kegiatan operasi katarak tersebut berlangsung selama dua hari yaitu, Selasa dan Rabu (13-14 Desember 2022).

Kepala Sentra Abiseka Pekanbaru, Agus Hasyim Ibrahim, dalam sambutannya menyampaikan bahwa jumlah yang akan dioperasi katarak ada 62 orang dari berbagai daerah, untuk Pekanbaru 24 orang, kemudian dari Kampar 1 orang, pelalawan 11 orang, Siak 3 orang, Indragiri Hilir 21 orang dan dari Dumai 2 orang, total ada 62 orang.

“Semoga diberi kelancaran, bapak ibu yang dioperasi dapat kembali bisa melihat dengan lebih baik, kemudian sehat dan bisa beraktivitas dengan lebih baik lagi,” ucap Agus lebih lanjut.

Dalam rangka memperingati HDI dan HKSN Tahun 2022, Kementerian Sosial RI baik di tingkat pusat maupun daerah tengah melaksanakan berbagai kegiatan yang mengusung tema “Indonesia Melihat, Indonesia Mendengar, dan Indonesia Melangkah.

Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (Atensi) melalui Sentra Terpadu dan Sentra yang berada di seluruh Indonesia.
Salah satunya Sentra Abiseka Pekanbaru telah menyalurkan alat bantu aksesibilitas seperti kursi roda, kaki palsu, tangan palsu, tongkat, kruk, dan alat bantu lainnya untuk program Indonesia Melangkah.

Kemudian untuk Program Indonesia Melihat, sentra Abiseka melaksanakannya dengan program operasi katarak, pemberian kacamata gratis bagi lansia yang memerlukan kacamata untuk membaca atau melihat. Sementara itu, pada Indonesia mendengar, disalurkan alat bantu dengar atau hearing aid.

“Selain itu kami juga melaksanakan kegiatan bebas  pasung, ada tiga penyandang disabilitas mental atau ODGJ yang saat ini sudah kami assessment dan akan kami bebaskan pasungnya di daerah Indragiri Hulu, mudah-mudahan tanggal 15 akan kami laksanakan dan ODGJ nya kami rujuk ke RS Lancang Kuning,” tambah Agus.

Sementara Direktur RS Mata PBEC, dr Raja Rachmadhina menyampaikan dukungannya dalam kegiatan tersebut khususnya untuk program operasi katarak.

”Kami sebagai fasilitator atas penyelenggaraan operasi katarak sangat mendukung sekali kegiatan dari kementerian Sosial, apalagi sebagaimana kita ketahui, penyebab dari kebutaan salah satunya adalah katarak, untuk itu, saya berharap dan kami mendoakan operasi yang dilaksanakan hari ini dan besok dapat berjalan dengan lancar,” pungkasnya.

Ketua Perdami Riau dr. Efhandi Nukman, Sp.M dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat, apalagi angka kebutaan akibat katarak di Provinsi Riau sangat tinggi.

“Katarak ini merupakan kelainan yang diderita oleh orang yang sudah berumur, katarak bukanlah penyakit, tapi degenerasi atau penuaan dari lensa mata yang membuat pengelihatan jadi kabur, dengan pertolongan kemajuan teknologi,  itu sudah sangat ringan pelaksanaan operasinya, tapi memang sangat membutuhkan keterampilan yang mumpuni” Ujar Efhandi.

“Lewat teknologi terbaru, pihaknya bisa melakukan sekali banyak operasi tanpa perlu jahitan maupun anestesi umum, sehingga bisa terlaksana dengan volume yang banyak”, tambahnya

Sementara itu, Nurhayati (66) salah satu peserta operasi katarak asal Kab. Kampar, Provinsi Riau sangat menyambut baik kegiatan operasi katarak.

“Ini operasi saya yang kedua, sebelumnya mata kiri sudah dioperasi di Bangkinang beberapa waktu lalu, sekarang mata kanan saya, terima kasih Kementerian Sosial semoga lewat operasi ini saya bisa kembali melihat dengan lebih baik” katanya.

Dalam kegiatan ini, Nurhayati juga memberikan harapnya yaitu, agar Operasi Katarak Sosial dapat dilaksanakan secara rutin sehingga makin banyak lagi lansia yang tersentuh.