DAERAH  

Peringatan Hari Ibu Ke-94, Gabungan Organisasi Perempuan Sumbagsel Bersatu untuk Indonesia Maju

JAKARTA, NUSANTARAPOS – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga menyampaikan apresiasinya kepada Gabungan Organisasi Perempuan Sumatera Bagian Selatan, yang telah ikut ambil peran dalam mendorong peningkatan kualitas hidup perempuan menuju kesetaraan yang sama-sama kita cita-citakan, salah satunya melalui kegiatan ini.

Menteri Bintang megungkapkan, Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-94, tiap 22 Desember sesungguhnya suatu bentuk apresiasi bagi semua perempuan Indonesia atas peran, dedikasi, serta kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Esensi PHI tidaklah sekedar mengucapkan terima kasih atas jasa ibu yang memang begitu istimewa saja, lebih dari itu PHI bertujuan mendorong semua pemangku kepentingan dan masyarakat luas untuk memberikan perhatian dan pengakuan pentingnya eksistensi perempuan dalam berbagai sektor pembangunan. Gedung BPSDM Kemendag Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).

“Partisipasi perempuan dalam pembangunan sudah digelorakan melalui Kongres Perempuan Pertama tahun 1928 di Yogyakarta, Komitmen dalam mencapai kesetaraan juga telah tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945,” imbuhnya.

Lebih lanjut Menteri Bintang mengatakan, Belajar dari sejarah perempuan sudah hadir dalam produk kemerdekaan, kemudian mencakup konstitusi negara kita sudah mengatur setara dengan laki-laki maupun perempuan. Ketika melihat data indeks terlihat jelas baik itu Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Gender, maupun Indeks Pemberdayaan Gender ini masih menjadi PR yang sangat panjang, lebar, dalam, harus kita kerjakan bersama. Namun ini akan menjadi penting apa yang menjadi tema PHI apa yang dilaksanakan 9 organisasi perempuan Sumbagsel “Bersatu untuk Indonesia Maju’. Demikian juga tema nasional yang kita angkat setiap PHI tema besarnya adalah “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.

Ketinggalan perempuan bukan karena perempuan itu lemah, melainkan karena konstruksi sosial patriaki yang sudah berlangsung berabad-abad, dan menempatkan posisi perempuan lebih rendah dari laki-laki. Ini tentunya tak bisa kita biarkan berlarut mengingat perempuan merupakan ujung tombak pembangunan bangsa. Terlebih hak untuk dapat hidup dengan aman, nyaman, layak, sejahtera, dan terbebas dari segala bentuk kekerasan adalah hak asasi manusia. Artinya pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender adalah hasil dari pemenuhan hak asasi manusia.

Mewujudkan kesetaraan gender dan pemenuhan hak perempuan di seluruh bidang pembangunan menjadi semakin penting. Akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dari proses pembangunan harus bisa dirasakan secara merata baik oleh perempuan maupun laki-laki.

Kemen PPPA mendapatkan lima mandat dari Presiden yang harus kami selesaikan yakni: Peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berperspektif gender, Peningkatan peran Ibu dan keluarga dalam pendidikan dan pengasuhan anak,
Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak dan Penurunan pekerja anak Pencegahan perkawinan anak.

Penyelesaian kelima arahan Presiden, kami tidak bisa sendirian. Kehadiran Kementerian/ Lembaga, organisasi keagamaan, lembaga profesi, media massa dan dunia usaha, termasuk organisasi masyarakat dan masyarakat luas ini akan menjadi penting untuk kita ajak bersinergi, berkolaborasi untuk mewujudkan perempuan berdaya untuk Indonesia maju.

Partisipasi masyarakat dalam pembangunan, merupakan salah satu elemen yang krusial dan mutlak diperlukan dalam rangka pembangunan, terlebih jika dikaitkan dengan pergeseran paradigma pembangunan yang kini telah menempatkan manusia dan masyarakat sebagai sentral dalam pembangunan yang tidak hanya memandang masyarakat sebagai objek yang dibangun tetapi sebagai subjek dari pembangunan itu sendiri.

Kegiatan sosial yang akan dilakukan adalah bagaimana kehadiran 9 organisasi perempuan Sumbagsel ikut mengambil bagian di Cianjur untuk bisa mendampingi perempuan dan anak lebih intens. Kami mendapat tugas pendampingan psikososial daripada korban perempuan dan anak membutuhkan. Kami dapat bekerjasama dengan stakeholder yang ada, juga kalangan perguruan tinggi memberikan pendampingan psikososial. Mudah mudahan bisa menjadi petunjuk bagi 9 organisasi perempuan yang tergabung hadir pada kegiatan PHI ini. Marilah bersama perempuan kita saling mensupport, menginspirasi, sesama perempuan saling berpartisipasi. Artinya tidak ada yang tidak bisa bagi perempuan asalkan ada kemauan untuk sejahtera.

Kami tunggu kerja-kerja dari Ibu-ibu 9 organisasi yang tergabung, mudah-mudahan kita bisa mempererat lagi sinergi kolaborasi untuk kita menjawab PR perempuan demi mencapai kesetaraan dan keadilan gender dan mewujudkan pemberdayaan perempuan di Indonesia.

Selamat Hari Ibu ke-94 Tahun 2022 untuk seluruh perempuan Indonesia. Marilah tanamkan
nilai bahwa dimanapun perempuan berada dan bagaimanapun keadaanya, mereka adalah sosok yang kuat, tangguh, berani, berdisiplin dan mewujudkan impiannya dan mampu mewujudkan serta berdaya. (Guffe).