banner 970x250
DAERAH  

DR. Tubagus Bahrudin: Bekerja Keras Bersama Bagaimana Ketahanan Pangan Negara Kuat

JAKARTA, NUSANTARAPOS – DR. H. Tubagus Bahrudin SE. MM. selaku Presiden Pengurus Besar “Lumbung Dagang dan Petani Indonesia” menyatakan, Lumbung Dagang dan Petani Indonesia sudah ada sejak dulu yang mengomandoi, Almarhum Kang Suryadi Sudibyo hingga sekarang tidak pernah meminjam ke Kementerian Pertanian.

“Jeritan para petani pernah terjadi kemarin mengenai masalah pupuk, hal ini teratasi dimana kita ini tidak mengandalkan pupuk petani dari subsidi dan ini tidak pernah terjadi karena kita mempunyai pupuk organik yang diproduksi petani kita terutama pupuk kandang,” ucapnya saat dijumpai di bilangan Jatinegara Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Lebih jauh DR. Tubagus sapaan akrabnya yang juga Ketua Dewan Pembina Lembaga Pengaduan dan Pendampingan Masyarakat (LPPM) mengungkapkan, “Lumbung Pedagang dan Petani Indonesia” ini sudah mandiri. Sikap mandiri yang terpatri ini kian berkembang bagaimana semangat dan itikad yang kuat membantu pemerintah guna mengabdi kepada bangsa dan negara dalam rangka Ketahanan Pangan kedepannya.

Menjadi misi visinya yaitu jangan sampai negara kita ini mengimpor komoditi pertanian. Kalau menurut “Lumbung Dagang dan Petani Indonesia” dimana saya menggeluti perdagangan mulai tahun 1980 hingga 2022 ini tidak pernah meminta bantuan kepada Kementerian Pertanian dikarenakan kita ini mempunyai pedagang yaitu petani-petani dibawah dikasih pinjaman bukan dalam bentuk uang melainkan produk pertanian berupa bibit padi, jagung, tebu, dan lainnya juga pupuk.

Termasuk juga yang terhimpun didalam “Lumbung Dagang dan Petani Indonesia” meminta bantuan tersebut bukan dalam bentuk uang, juga bantuan seperti itu tidak pernah dikarenakan kemandirian “Lumbung Dagang dan Petani Indonesia” Alhamdulillah hingga sekarang berdiri malah semakin besar.

Koperasi yang terbentuk diantaranya Koperasi Sultan Agung Tirtayasa, Koperasi Pedagang, karena petani kita dari “Lumbung Dagang dan Petani Indonesia” selalu bersatu padu, penyeimbang, serta terbuka terhadap pasokan komoditas pertanian berkurang.

9 koperasi yang terbentuk tidak pernah meminjam kepada bank pemerintah maupun
bank swasta karena apa yang dibutuhkan sama petani dan pedagang kita ikut serta karena barang yang dari petani langsung ke pedagang.
Umpamanya penyemprotan, vitamin tanaman supaya hasil produksi pertanian bagus, mereka selalu berkesinambungan.

Pemerintah dalam hal ini sudah tahu semua karena memang kita ini bukan wajah baru yaitu “Lumbung Dagang dan Petani Indonesia” karena hadirnya kita sebagai penerus anak bangsa ini membantu petani dan pedagang. Lumbung Dagang dan Petani Indonesia merupakan wadah keluh kesah petani dan pedagang.

“Saya selaku Presiden Pengurus Besar “Lumbung Dagang dan Petani Indonesia” berharap kepada seluruh petani dan pedagang di Nusantara ini kita bersama-sama bekerja keras bagaimana Ketahanan Pangan negara kita kuat,” pungkasnya. (Guffe).