DAERAH  

Proyek Ratusan Kios di Rest Area Puncak Dikeluhkan Sejumlah PKL Warga Pribumi

Proyek Ratusan Kios di Rest Area Puncak Akan Beroperasi Dikeluhkan Sejumlah PKL Warga Pribumi

Bogor, Nusantarapos – Pembangunan Rest Area Gunung Mas Puncak memiliki lahan seluas 7 hektar milik PT Perkebunan Nusantara VIII yang berada di kawasan Agrowisata Gunung Mas, Puncak Bogor.

Dari konstruksi rest area telah dimulai September tahun 2020 dan selesai pada Desember tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp 52,9 miliar. Pembangunan rest area dilakukan oleh PT Subota International Contractor sebagai kontraktor pelaksana.

Adapun fasilitas utama yang disediakan, antara lain masjid seluas 576 meter persegi dan plaza pandang seluas 572,27 meter persegi. Tersedia pula dengan adanya meeting point untuk evakuasi pengunjung jika terjadi bencana, taman atau ruang terbuka hijau dan amphiteater.

Namun anehnya, berjalannya Proyek Rest Area yang akan nantinya diisi oleh Kios-kios para PKL dikeluhkan dari sejumlah PKL yang berada sekitar depan Gunung Mas Puncak asli warga pribumi. Disebabkan lantaran kios-kios tersebut sudah penuh diisi dari luar wilayah Bogor melalui pengelola di bagian Kios-kios tersebut.

Salah satunya PKL Akang Deden (47) mengungkapkan, “ya bagaimana atuh Kang seandainya kios di Rest Area sudah jadi, pastinya para pedagang disini tidak boleh Jualan. Sedangkan kita-kita pernah daftar di kios itu alasannya sudah penuh ditambah kena biaya daftar puluhan Juta,” ujarnya kepada awak media, Sabtu (07/01/23).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Bogor membangun sebanyak 516 kios di Rest Area Gunung Mas pada tahun 2021 ini dari anggaran APBD mencapai Rp3,3 miliar dengan target pengerjaan 120 hari kerja. Pembangunan kios-kios tersebut sebagai lanjutan proyek sebelumnya sempat terhenti.

Kios-kios tersebut dari 516 diisikan masing-masing para PKL, seperti sebanyak 100 kios untuk PKL sayur dan buah, serta 416 kios untuk PKL yang berjualan dagangan kering, seperti oleh-oleh dan camilan.

Disisi lainnya diungkapkan, Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) Kabupaten Bogor mengaku pekerjaan penunjang kios-kios di Rest Area Gunung Mas sudah selesai dan akan segera dioperasionalkan dalam waktu dekat ini.

Plt Sekretaris Dinas Perdagangan dan Industri Kabupaten Bogor, Dedi Henardi mengatakan, pengoperasian Rest Area Gunung Mas tinggal nunggu selesainya penanaman pohon yang dilakukan Kementerian PUPR. “Mungkin minggu depan sudah selesai pekerjaan Kementerian PUPR, dan bisa langsung dikelola sementara PT Sayaga Wisata,” ujar Dedi Henardi, Minggu (08/12/2023).

Pembangunan Rest Area Gunung Mas Puncak dengan anggaran Rp52,9 miliar yang diklaim dapat menampung sebanyak 516 PKL atau usaha mikro ini memang mengalami keterlambatan dari rencana awal. “Akhir bulan InsyaAllah sudah bisa diisi, tergantung kesiapan dinas lain seperti Pol-PP, dan tentunya PT Sayaga Wisata,” ujarnya.

Menurut nya, memang di lokasi tidak ada petugas keamanan. Ia meminta PT Sayaga Wisata sebagai pengelola sementara Rest Area Gunung Mas segera menyiapkan petugas keamanan.

Hal ini sebagai upaya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pencurian kabel listrik dan lainnya. “Seperti kabel-kabel listrik di sana, kalau tidak dijaga khawatir dicuri atau rusak, begitu pun fasilitas-fasilitas lainnya,” tuturnya.

Nantinya, Pemerintah Pusat akan menyerahkan asetnya tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk dikelola. “Pemerintah pusat akan menyerahkan Rest Area Gunung Mas ini kepada Pemkab, tetapi perlu waktu satu atau dua tahun, nah sementara pengelolaanya diserahkan kepada PT Sayaga Wisata,” pungkasnya. (Rizky)