DAERAH  

Sebagai Role Model RPL Kemendes PDTT, Bojonegoro Gandeng UB Jenjang S2

Foto Bupati Bojonegoro

BOJONEGORO,NUSANTARAPOS,- Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah bersama OPD terkait melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Universitas Brawijaya, Malang, Jumat (13/1/2022). Kunker ini terkait program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa khususnya rencana program pendidikan jenjang S2. Bojonegoro menjadi role model Kemendes PDTT terkait pelaksanaan program RPL Desa.

Hadir dalam kegiatan kunker di Universitas Brawijaya ini, Ketua Majelis Wali Amanat Prof. Dr. Ir. Djalal Rosyidi, MS.,IPU.,ASEAN Eng, Wakil Rektor Universitas Brawijaya beserta jajaran civitas akademik, Kepala DPMD Kabupaten Bojonegoro, Inspektur Inspektorat, Kepala BPKAD, Kepala Dinas PU BM PR, Kepala BPBJ Setda Kab. Bojonegoro.

Rombongan Bupati Anna disambut jajaran civitas akademik Universitas Brawijaya, tepatnya di Ruang Sidang Lt. 8. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Kemendesa PDTT, Pemkab Bojonegoro dan Universitas Brawijaya.

Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo menyampaikan apresiasi terhadap pembangunan Kabupaten Bojonegoro terutama infrastruktur jalan yang luar biasa. Pihaknya juga menyambut baik kerjasama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Universitas Brawijaya, khususnya program S2 RPL Desa.

Selain itu, rektor kelahiran Kabupaten Bojonegoro ini juga menawarkan kerjasama pemanfaatan embung untuk mendukung ketahanan pangan di Bojonegoro.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam kesempatan tersebut menjelaskan empat (4) poin perencanaan yang dilakukan Bojonegoro. Di antaranya bidang pendidikan, kesehatan, tata ruang, dan ekonomi.

Di bidang pendidikan, utamanya RPL Desa ini sebagai tindak lanjut pertemuan Kementerian Desa PDTT dengan Pertides (Perguruan Tinggi untuk Desa) di Jakarta pada kesempatan yang lalu. “Maka perlu terus dilakukan sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Universitas Brawijaya melalui kerjasama program S2 RPL Desa,” katanya.

Dalam mendukung percepatan program nasional salah satunya pengurangan angka stunting, maka dibutuhkan peningkatan SDM di desa. Salah satunya melalui program S2 RPL Desa, yang salah satunya bekerjasama dengan Universitas Brawijaya melalui beberapa fakultasnya.

“Anggaran Kabupaten Bojonegoro di bidang pendidikan mencapai 22,9 persen dengan program beasiswa sebesar Rp40 miliar. Ke depannya, diharapkan Universitas Brawijaya bisa menjadi Bapak Asuh bagi pengembangan pendidikan di Kabupaten Bojonegoro guna peningkatan SDM,” ujar Bupati.

RPL Desa untuk jenjang S2, rencananya dikhususkan untuk lima (5) program studi. Di antaranya Program Studi Magister Manajemen, Sosiologi, Ekonomi Pertanian, Agribisnis, dan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan.

Khusus bidang kesehatan, Bupati Anna menjelaskan, anggaran untuk pembangunan di bidang kesehatan Bojonegoro sudah mencapai 17,71 persen. Di mana 99,87 persen warga Bojonegoro sudah UHC yang selanjutnya diikuti dengan peningkatan sarana prasarana kesehatan dan SDM.

Keadaan saat ini, Bojonegoro masih kekurangan dokter spesialis, di mana target tahun 2024, diharapkan ada penambahan dokter spesialis kanker, anak, jantung, atau dokter spesialis lainnya.

Sementara di bidang tata ruang, perencanaan di Kabupaten Bojonegoro dipercepat dengan amandemen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang salah satunya telah dilaksanakan MoU antara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Universitas Brawijaya. Yakni dalam kerjasama penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Perkotaan, sektor migas yang ditopang sektor pertanian.

Adapun, di bidang ekonomi, Kabupaten Bojonegoro kini sebagai 3 besar Lumbung Pangan di Jawa Timur dengan wilayah pertanian sangat luas. Tetapi masih kalah dibanding Kabupaten Ngawi. Hal ini disebabkan karena permasalahan air dan bibit.

“Terkait permasalahan ini, telah mendapatkan bantuan pembangunan Bendungan Gongseng dan Karangnongko dari Pemerintah Pusat dan juga penyusunan rencana penggunaan air baku,” imbuhnya.(Aryo)