Inilah Para Pejabat Negara yang Menjadi Warga Kehormatan Korps Marinir

Jakarta, Nusantarapos – Korps Marinir TNI Angkatan Laut kembali mengangkat warga kehormatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut melalui prosesi Khas Prajurit Petarung Marinir yang dilaksanakan di Pulau Damar Kepulauan Seribu Jakarta Utara, Selasa, (24/01/2023).

Kali ini sejumlah pejabat Negara, TNI dan Polri mendapat kehormatan tersebut adalah Ketua MPR RI H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman, S.E., M.M, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Muhammad Ali, S.E., M.M., M.Tr (Opsla) dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., C.S.FA.

Pengangkatan sejumlah pejabat Negara, TNI dan Polri sebagai Warga Kehormatan Korps Marinir sebagai bentuk sinergitas yang merupakan kunci dari kesuksesan dan keberhasilan menjaga stabilitas keamanan dan kedaulatan NKRI.

Selain Sinergitas, Pengangkatan sebagai warga kehormatan Korps Marinir juga sebagai bentuk penghargaan kepada Pemimpin atas kontribusi dan perhatiannya yang tulus kepada kemajuan dan perkembangan Korps Marinir TNI Angkatan Laut, disamping juga sebagai bentuk apresiasi atas keteladanan jiwa, sikap, semangat, dan komitmen yang tinggi dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.

Upacara Pembaretan tersebut ditandai dengan Penganugerahan Brevet Kehormatan Anti Teror Aspek Laut dan Brevet Intai Para Amfibi Korps Marinir yang disematkan oleh Inspektur Upacara Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bertindak sebagai Komandan Upacara Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto.

Prosesi pembaretan diawali dengan pelaksanaan operasi amfibi dengan mengerahkan sejumlah alutsista dimana pasukan pendarat Marinir yang onboard di KRI Banda Aceh-593 di deploy menuju sasaran yang kemudian dilanjutkan dengan Bantuan Tembakan Udara (BTU) oleh 3 unit pesawat Tempur F-16 TNI AU, Bantuan Tembakan Kapal (BTK), masuknya gelombang pendaratan pasukan Marinir, penguasaaan perimeter pantai dan bergabungnya para Pejabat Negara, TNI dan Polri dengan pasukan Marinir untuk mengikuti langsung perebutan sasaran musuh dengan teknik pertempuran jarak dekat.

Kemudian, setelah proses pembaretan para Pejabat menuju lokasi ramah tamah untuk menyaksikan demo rangkaian latihan penyelesaian sasaran strategis oleh pasukan khusus TNI AL dengan Teknik Terjun Tempir dan taktik Rubber Duck Operation.