OPINI  

Genap Satu Abad, Kedigdayan PBNU Akan Diuji, Bagaimana PCNU Dan Pemkab Pacitan?

Opini ditulis oleh: M. Mujahid

Gawe besar Satu Abad Nahdlatul Ulama yang diselenggarakan PBNU dan dipusatkan di Kab. Sidoharjo akan memasuki puncak dan berakhirnya acara pada tanggal 7 Februari 2023. Spektakulernya acara tersebut sepertinya menjadikan sebuah tanda – tanda perubahan tatanan jagat akan terjadi. Lebih – lebih NU mengundang 400 ulama sedunia.

Mengutip dari NU Online, pada hari Senin (20/6/2022) Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa tema satu abad NU adalah Mendigdayakan Nahdlatul Ulama Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru, tema tersebut didasarkan pada sebuah hadits Rasulullah saw mengenai adanya pembaharu di setiap 100 tahun

“Allah swt setiap 100 tahun membangkitkan di kalangan umat ini pembaharu,” katanya menerjemahkan sebuah hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud

Dilain waktu, Gus Ipul (5/12/2022) dalam rapat gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Jakarta mengatakan,“Gus Yahya memberi tema satu abad ini Mendigdayakan NU Menjemput Abad Kedua Menuju Kebangkitan Baru. Jadi, kalau NU mau merawat jagad dan membangun peradaban, NU-nya harus digdaya.”

“Berdasarkan muktamar ke-34 tahun 2022 tema harlah yang diusung sangat menarik dan kontekstual, yaitu Menyongsong 100 Tahun NU : “Merawat Jagat, Membangun Peradaban”.

Bukan hal yang mudah bagi NU merealisasikan kedigdayaan karena akan di uji mulai dari menjaga ingkungan hidup yang sering dirusak manusia, seperti terjadinya illegal mining, illegal fishing, illegal logging.

Belum lagi kalau punya keinginan merubah peradaban dunia, setidaknya memahami apa yang dimaksud Negara dan apa yang dimaksud Pemerintah, begitu juga mencermati hukum tata negara karena akan berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Juga perlu finansial yang cukup, lagi pula NU harus tahu siapa “penjamin” BUMN, BUMP, BUMD, dan Perbankan sehingga bisa dijadikan referensi maupun pencerahan warga Nahdliyin agar mudah mendapatkan informasi global yang sesungguhnya.

Krena itu, melihat sepintas gambaran tersebut diatas, bagaimana PCNU Pacitan akan menindak lanjuti Rawat jagat seperti yang didengungkan Gus Ipul sebelumnya. PCNU dalam persiapan jelang satu abad NU (24/1/2023) sudah mengadakan pertemuan dengan Forkopimda Pacitan di ruang Bupati.

PCNU Pacitan tampaknya juga mempunyai tugas yang tidak ringan. Selain Pedidikan, Kebudayaan yang sudah berjalan puluhan tahun seperti Genduri, Pengajian, Sholawatan dan seterusnya, maka tantangan baru NU adalah merawat dan menjaga lingkungan dari kerusakan yang disebabkan ulah manusia dengan cara mencegahnya .

Kalau Pemkab Pacitan sebelumnya menggunakan istilah bahasa Ruwat Jagat dan berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan hidup seyogjanya segera bersinergi dengan NU, kendati demikian PCNU Pacitan hendaknya bisa memberi contoh dan merawat lingkungan hidup yang sedang diprogram PBNU 5 tahun kedepan, karena lingkungan hidup tidak lepas dari bagian jagat.

PCNU Pacitan harus berani menggadeng Forkopimda dan berani angkat bicara soal lingkungan hidup karena menyangkut keselamatan orang banyak. Selanjutnya kegiatan PCNU harus kerja bareng dengan Forkopimda dan hasilnya dilaporkan ke PWNU, PBNU, Forkopimprov dan pusat.

“Maraknya kegiatan menyongsong satu abad NU, sepertinya Pacitan juga sudah mulai mempunyai Icon – icon penting termasuk Museum yang dibangun SBY, prediksi nantinya bakal menjadi perhatian dunia. Sebagai masyarakat sayapun pun ingin tahu kapan segera diresmikan dan apa saja barang barang yang akan disajikan untuk dipertontonkan kepada masyarakat Pacitan kususnya dan secara nasional maupun internasional pada umumnya.”