DAERAH  

Plt Bupati Bogor Soal Ucap Injak Alquran Berakhir Minta Maaf

Plt Bupati Bogor Minta Maaf/foto: dok. Diskominfo

Cibinong, Nusantarapos – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor Iwan Setiawan beberapa waktu sempat mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya berani bersumpah dengan menginjak Alquran, untuk menegaskan tidak benarnya isu jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Pernyataan itu terlontar ketika salah satu wartawan harian lokal di Bogor, menanyakan perihal dugaan jual beli jabatan di bawah kepemimpinan Iwan Setiawan.

“Yang jual siapa yang beli siapa. Gini, kalau ngomong jual beli jabatan, saya ngomongnya sambil nginjak Quran wani (berani). Tidak ada 1.000 perak yang saya dapat dari pelantikan (rotasi mutasi pegawai). Saya berani pertanggungjawabkan dunia akhirat. Bari nincak Quran ge wani lamun disumpah (sambil injak Quran juga berani kalau disumpah). Gitu aja,” dalam ucapan Iwan.

Pernyataan tersebut, kemudian menjadi bahan perbincangan di Kabupaten Bogor. Iwan pun buru-buru menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya tersebut. Bahwa dia tidak sedikitpun berniat merendahkan Alquran.

Klarifikasi tersebut disampaikan Iwan Setiawan di hadapan para ulama, kiai dan tokoh agama di Pondok Pesantren Darul Huda, Cisarua, Kabupaten Bogor, Minggu 26 Februari 2023.

Iwan Setiawan menceritakan, saat itu, selepas mengikuti peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Konferensi MWC NU Cigombong, ia menghadiri rapat koordinasi dengan seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Bogor di Lido Cigombong, Selasa (21/2).

Setelah acara selesai, dia melayani wawancara langsung atau doorstop dengan waktu yang sangat cukup. Namun saat sudah dalam kendaraan dan akan meninggalkan lokasi, ada salah satu wartawan yang mengejarnya sambil mendesak menanyakan soal isu jual beli jabatan di lingkungan Pemkab Bogor.

“Setelah menghadiri peringatan Harlah 1 Abad NU, saya memberikan pengarahan ke seluruh kepala puskesmas, setelah itu ada doorstop dan saya pikir selesai karena waktunya juga cukup panjang. Tapi ada salah satu wartawan yang sudah doorstop itu bertanya ke saya yang sudah di dalam mobil, jadi kendaraan sudah mulai jalan, waktu itu saya menyampaikan soal penegasan tidak ada jual beli jabatan,” ujarnya.

Saking ingin menegaskan tidak ada jual beli di proses rotasi mutasi, Iwan bahkan mengeluarkan kalimat sumpah sebagai bentuk penegasan tertinggi. Namun dalam kondisinya yang terburu-buru, ada kalimatnya yang keliru soal sumpah Alquran.

“Sebagai muslim, karena imam saya Alquran, saya menjunjung betapa tingginya Alquran, saya sampai sumpah demi Allah, demi Rasulullah, demi Alquran. Tapi memang ada kalimat yang saya khilaf karena di luar jangkauan, itu posisinya ada lima kegiatan hari itu dan itu di kegiatan terakhir. Jadi dalam kondisi capek dan tiba-tiba diberi pertanyaan seperti itu, ada kalimat yang khilaf,” ujarnya.

Untuk itu, ia meminta maaf jika ada kata-katanya yang keliru dan memunculkan polemik. Sebagai pribadi yang dibesarkan di lingkungan pesantren, ia menegaskan tak ada niat sedikitpun untuk merendahkan Alquran.

“Mohon maaf kalimat itu yang keluar, itu untuk menegaskan. Manusia itu tempatnya khilaf, kepada seluruh umat muslim saya mohon maaf jika merasa terganggu. Saya lahir di lingkungan ponpes, saya besar di Ponpes Nurul Haq Cisarua, masih satu keluarga. Saya banyak belajar di sana dan diajarkan bagaimana memuliakan Alquran. Jadi tidak ada sedikit pun niat ke arah sana,” ujarnya. (Rizky)