DAERAH  

Jalin Sinergitas, Sekda Pemkab Bogor Apresiasi Kopdar Pemda dan Pemprov

Foto: Diskominfo Kabupaten Bogor

Cibinong, Nusantarapos.co.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor Burhanudin mengatakan bahwa kegiatan Forum Komunikasi Pembangunan Daerah (KOPDAR) Jawa Barat Tahun 2023 menjadi sarana untuk meningkatkan sinergi antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Provinsi Jabar.

Hal tersebut diungkapkan Sekda pada saat menghadiri kegiatan KOPDAR Jawa Barat Tahun 2023, di Mason Pine Hotel, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (16/03).

Perlu diketahui, bahwa KOPDAR dikemas dengan cara Jabar Juara Gathering yang dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Barat dan Wakil Gubernur Jawa Barat beserta seluruh Kepala Daerah se-Jawa Barat.

“Acara KOPDAR ini sangat baik, selain untuk sinergi pembangunan antara pemerintah daerah dengan provinsi, acara ini juga sebagai bentuk silaturahmi para kepala daerah se-Jawa Barat dan yang terpenting ke depan daerah-daerah di Jawa Barat semakin maju dan masyarakatnya sejahtera,” ujarnya.

Disisi lainnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengingatkan bupati/wali kota untuk menjaga inflasi daerah masing – masing menjelang Ramadhan dan Lebaran.

Dana untuk upaya pengendalian inflasi sekarang dapat diambil dari Belanja Tidak Terduga (BTT). Dulu, BTT memang dikhususkan untuk kebencanaan, namun sekarang BTT dapat dipakai untuk mengendalikan inflasi.

Dengan mengggunakan BTT, maka penyerapan dana pos pembangunan tidak akan terkurangi. Ekonomi tetap berjalan, masyarakat dapat fokus beribadah. Untuk mengendalikan inflasi, Gubernur juga mengimbau warga membeli produk – produk dalam negeri. “Belanja lah produk-produk lokal,” kata Ridwan Kamil, dikutip dari Humas Provinsi Jawa Barat.

Kepala daerah juga perlu mengantisipasi arus mudik yang menjadi salah satu penyebab inflasi. Kementerian Perhubungan memprediksi akan ada 123 juta pemudik di Jabar dan itu naik signifikan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan pandemi Covid-19 mulai menurun.

Untuk itu, Pemdaprov Jabar fokus tiga hal. Pertama, akses digital Jabar yang masuk rangking tiga besar harus dioptimalkan agar pelayanan publik full digital, sehingga masyarakat tetap produktif di bulan Ramadhan.

Kedua, monitor kondusivitas lalu lintas Jabar sebagai jalur mudik dan destinasi wisata.

Ketiga, mengantisipasi kenaikan harga dengan pemanfaatan lahan kosong, untuk menjaga ketersediaan produksi pangan agar tidak langsung membeli ke provinsi lain, apalagi impor dari luar negeri. “Kalau produksinya aman, harga tetap naik, berarti sistem dagangnya, tadi sudah disepakati, akan dirilis daerah mana yang surplus, komoditas apa, daerah mana yang defisit,” ujarnya.

Sehingga yang defisit jangan beli dulu ke provinsi lain. Cukup ke teman bupati atau wali kota yang surplus. “Jadi urutannya jangan langsung dikit-dikit impor ya,” pungkasnya. (Rizky)