PACITAN,NUSANTARAPOS,- Permasalahan stunting yang ada di Kabupaten Pacitan saat ini, meskipun sudah mengalami penurunan, namun masih perlu perhatian khusus. Apalagi di Kabupaten Pacitan ini banyak tersedia berbagai jenis ikan laut yang dapat mencegah terjadinya stunting.
Selain perlu adanya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), tentu perlu tindakan yang nyata baik dari pemerintah maupun tokoh dan warga Pacitan yang benar-benar peduli dengan bahaya stunting, sehingga di Kabupaten Pacitan benar-benar menjadi zero stunting.
Seperti yang dilakukan Melida Akta yang kebetulan peduli kepada warga Pacitan terhadap bahaya stunting ini, dirinya rela melakukan blusukan ke Desa Kayen dengan menggandeng media untuk mengajak warga makan ikan bersama.
Dirinya menyadari bahwa stunting ini perlu segera diselesaikan karena seperti yang diinstruksikan oleh Presiden RI Joko Widodo di tahun 2024 nanti stunting harus dapat turun menjadi 12%. “Hal ini jangan sampai didiamkan. Harus ada kerjasama yang baik antara pemerintah, penyuluh kesehatan, kepala desa dan juga tokoh masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya stunting di desa masing-masing,” kata Melida kepada wartawan, Senin (26/6/23).
Meskipun Melida sendiri jarang untuk berkunjung ke tanah kelahirannya, namun sebagai warga Pacitan ia juga memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada masyarakat terlebih lagi untuk ikut membantu pemerintah dalam upaya penurunan stunting ini.
“Hati saya terpanggil untuk ikut serta membantu pemerintah dalam upaya penurunan stunting ini. Oleh karena itu saya mengajak ibu hamil, anak-anak yang stunting dan ibunya untuk makan ikan bersama sebagai salah satu contoh bahwa ikan ini merupakan salah satu makanan yang dapat mencegah stunting untuk anak-anak,” terangnya.
Ia berharap gerakan makan ikan ini dapat sebagai pengetahuan terhadap ibu-ibu hamil dan juga anak-anak batita dan balita untuk membiasakan setiap hari makan ikan karena di Pacitan ini penghasil ikan.
“Untuk mengatasi stunting ini perlu memperhatikan kepentingan kebutuhan asupan gizi pada ibu hamil dan anak sehingga dapat tercukupi dengan baik,” urainya.
Sementara itu, Bidan Desa Kayen Tara disaat memberikan materi stunting mengatakan bahwa penyebab stunting karena kekurangan gizi kronik dan juga tinggi badan anak tidak sesuai dengan tubuhnya.
“Faktor terjadinya stunting ini ada beberapa faktor diantaranya kurangnya informasi, asupan gizi balita, asi eksklusif tidak optimal dan permasalahan sanitasi,” terangnya.
Dirinya berharap kegiatan gemar makan ikan ini dilaksanakan secara continue sehingga dapat memperkecil kenaikan angka stunting khususnya di Desa Kayen. (JOKO)