banner 970x250

Gus Ipin Minta Identifikasi Durian di Trenggalek, Antisipasi Pedagang Nakal

Bupati saat mengunjungi kontes durian di Desa Karanganom

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS,- Bupati Trenggalek instruksikan jajaran untuk memantau identifikasi durian yang ada di wilayahnya. Hal itu sebagai upaya memerangi pedagang nakal yang bisa merusak nama baik varietas durian yang selama ini telah terkenal hingga nasional.

Identifikasi harus di lakukan terhadap durian yang telah menang dalam kompetisi lokal hingga nasional. Jangan sampai ada kekecewaan dari pembeli dan penikmat durian karena adanya pedagang nakal dalam menjual durian.

“Poin inti identifikasi untuk memudahkan masyarakat mengenali jenis durian yang akan dibeli atau dimakan,” kata Gus ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa durian dari wilayah Trenggalek ini sudah dikenal oleh masyarakat lokal dan nasional. Apalagi Trenggalek juga memiliki desa wisata yang berbasis branding unggulan dari buah durian.

“Nama tersebut yakni Duren Sari yang mana ada hutan duriannya disana,” kata Bupati Trenggalek dalam Kontes Durian tahun 2024, Senin (26/6) di lapangan Desa Karang Anom, Kecamatan Durenan.

Meskipun begitu, imbuh Gus Ipin semua harus bisa mengidentifikasi mana-mana durian yang enak, jangan sampai pembelinya kecewa. Apalagi durian kita itu merupakan durian yang sudah diwariskan sejak jaman penjajahan belanda.

Durian itu bila umurnya lebih dari 15 tahun ke atas, semakin enak rasanya. Apalagi durian kita tidak hanya puluhan umurnya bahkan ratusan tahun. Durian yang pernah juara di tingkat lokal hingga nasional itu coba diundangkan ahli ukur geologi berapa umur pohon itu, sudah berapa tahun.

“Dinas pertanian juga harus membantu yang membedakan durian satu dengan durian yang lain, agar kita bisa mudah mengidentifikasinya,” ungkap Gus Ipin.

Dicontohkan oleh kepala daerah muda ini, Gubernur Jatim baru baru ini suka dengan Durian Lumajang yang namanya durian kembang, dinamakan durian kembang, karena ketika dibelah ada anak durian yang menyerupai kembang di tengah-tengahnya. Hal-hal seperti ini menjadikan orang mudah mengenali sehingga tidak mudah ketipu.

Hal seperti ini harus disosialisasikan, karena orang akan mencari-cari durian apa yang menjadi unggulan suatu daerah. Harus ditemukan ciri ciri yang gampang yang bisa dikenali oleh masyarakat, sehingga mereka bisa membedakan ini jenis durian apa.

“Kita harus mencintai komoditas-komoditas lokal seperti ini, kalau bukan kita siapa lagi, karena kita tentunya ekonomi itu bisa berputar dengan mencintai produk produk lokal sendiri,” pungkasnya. (ADV)