Novita Sebut Perlunya Peran Orangtua Tekan Angka Perundungan Anak

TRENGGALEK, Nusantarapos.co.id – Pemerintah Kabupaten Trenggalek meminta orang tua turut aktif dalam mengantisipasi dan menekan kasus perundungan dan kekerasan yang terjadi selama ini. Instruksi tersebut disampaikan Ketua TP PKK Novita Hardini.

“Antisipasi itu menjadi tugas bagi semua pihak untuk mengatasi kejadian-kejadian yang berdampak pada tumbuh kembangnya anak,” terang Novita Hardini, Minggu (22/10/2023).

Pihaknya meminta itu semua mengingat banyaknya kasus perundungan anak di Indonesia menjadi sorotan banyak kalangan. Untuk menekan kejadian tersebut, pihaknya meminta orang tua perlu mengajarkan pemahaman moral sejak usia dini agar anak tidak menjadi pelaku perundungan di kemudian hari.

Pencegahan dan Penangan Perundungan di satuan pendidikan menjadi fokus utama, maka untuk mengatasi permasalahan itu harus adanya dukungan dari semua elemen masyarakat stop perundungan pada anak.

“Saya sebagai penyintas perundungan, perempuan cantik itu sangat prihatin dengan adanya praktik perundungan utamanya pada anak,” ucap Novita Hardini.

Maka menurutnya, masalah ini perlu bisanya dicegah, karena tidak mudah bagi korban perundungan untuk menyembuhkan traumanya, bahkan perlu waktu bertahun tahun.

Sebagai Ketua Tim Penggerak PKK tentunya penggiat perempuan dan anak itu merasa perlu memperjuangkan hal ini dengan serius, dengan mengajak peran seluruh stake holder terkait maupun lingkungan keluarga.

Ini perjuangan yang tidak boleh berhenti karena semua tahu banyak orang di luar sana yang tidak bisa mengakses bantuan dan layanan untuk bisa melindungi keluarganya.

“Terutama anak-anaknya dan bahkan dirinya sendiri terhadap kasus perundungan dan segala kekerasan yang merugikan masa depan anak anak,” ucap founder UPRINTIS Indonesia.

Bagi Novita, acara-acara seperti workshop harus digerakkan secara masif di setiap kecamatan, di setiap desa agar bisa menyadarkan dan menghilangkan stigma bahwa yang terpenting adalah hukum berjalan tegak lurus.

Anak-anak yang berada di Kabupaten Trenggalek, anak-anak yang ada di Indonesia harus di persiapkan dengan memberikan hak hak yang penuh. Hak untuk berpartisipasi, hak untuk mendapatkan kehidupan yang baikbaik, lingkungan sekolah yang positif, rumah yang positif, pengasuhan yang positif.

“Agar dapat menyiapkan masa depan Indonesia yang baik melalui generasi penerus atau sumberdaya yang berkualitas,” ungkapnya.

Bahkan Novita mengatakan tidak mudah menjadi penyintas atau masyarakat yang menjadi korban perundungan karena dia harus berjuang secara bertahun-tahun untuk menyembuhkan mentalnya untuk mengembalikan dan mendapatkan mental yang positif itu seperti apa.

Kalau anak punya fasilitas yang baik, artinya pendidikan dan pendampingan yang baik maka penyembuhan itu akan mudah. Tapi bila kita tidak dekat dengan fasilitas maka ini menjadi ancaman yang merugikan bagi anak atau bagi keluarga.

Maka pesannya bagi seluruh orang tua yang ada di seluruh Indonesia, utamanya yang ada di Kabupaten Trenggalek, jadilah orang tua yang positif, pengasuhan yang positif bagi anak anak kita.

“Sehingga anak anak kita tidak berpotensi menjadi pembuli teman-teman sekitarnya,” harap Novita. (ADV)