Bogor, Nusantarapos.co.id – Mungkin untuk sebagian orang, datangnya musim hujan menjadi anugerah akibat kemarau yang panjang selama ini. Namun tidak untuk keluarga manusia lanjut usia (manula) Muksin yang tinggal di Rt 003 RW 003 Desa Laladon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Betapa tidak, dengan hujan yang turun di Kabupaten Bogor belakang ini, menjadi penderitaan bagi keluarga Muksin. Betapa tidak, akibat terkena angin puting beliung beberapa waktu lalu , rumah semi permanen keluarga manula ini harus setiap setiap saat berlindung dari air hujan yang masuk secara deras ke dalam rumah.
Rumah yang ditempati Muksin ini genteng-genteng pada rusak, semua kayu-kayu yang dijadikan penyangga genteng pun harus diganti. Rumah yang hanya beralas dempulan semen ini, akan terasa dingin bila, hujan di Bogor sering turun.
“Saya sebenarnya mau memperbaiki, namun kondisi keuangan saya tidak mencukupi. Karena saya dan anak hanya pemulung yang mendapatkan rejeki tidak menentu,” ujar kakek Muksin kepada Nusantarapos.
Muksin mengaku, saat ini dia merasa bingung karena sang istri yang sering sakit-sakitan ini sering membutuhkan obat. Di satu sisi, dirinya sudah tidak seperti dahulu lagi mendapatkan rejeki dari hasil mulung.
” Karena faktor usia saya sudah jarang lagi muter untuk mencari bahan-bahan yang bisa dijual. Paling saya hanya dibantu anak saya yang juga mulung. Itupun kadang hasilnya tidak menentu,” ujar kakek Muksin.
Muksin berharap, semoga pemerintah atau kaum dermawan bisa melihat kondisi dirinya yang tengah mengalami kesulitan besar. “Rasanya pingin nangis saja kalo hujan datang. Selain sering membahasi kepala saya, kondisi di rumah semakin terasa dingin. Karena terasa lembab dan basah. Akibatnya, kondisi istri yang sedang sakit semakin tidak menentu keadaannya,”ucapnya lirih.