BISNIS  

Webinar Green Skilling LindungiHutan Angkat Tema Copywriting untuk Pemula

Pada 17 Februari 2024, LindungiHutan telah mengadakan Webinar Green Skilling dengan judul “The Do’s and Don’t- You Dares of Copywriting” secara daring.

Di era sekarang, perkembangan bisnis secara digital semakin meningkat. Dari segi bisnis, copywriting menjadi teknik pemasaran yang memiliki peranan kuat untuk menarik audiens mulai dari keterlibatan hingga proses transaksi suatu produk. Menurut HubSpot, ajakan bertindak yang dipersonalisasi atau “Call-to-Actions” mampu meningkatkan tingkat konversi hingga 202%.

Webinar kali ini, LindungiHutan menghadirkan seorang senior copywriter di eDOT (Richeese-Nabati Group), Veronica Gabriella. Pada webinar interaktif ini, ia mengupas tuntas mengenai hal yang perlu diperhatikan dan dihindari dalam penerapan copywriting.

 Veronica Gabriella dalam Webinar Green Skilling LindungiHutan (Dokumentasi: LindungiHutan).
 Veronica Gabriella dalam Webinar Green Skilling LindungiHutan (Dokumentasi: LindungiHutan).

Veronica Gabriella atau Vero mengungkapkan bahwa saat ini kita sedang berada dalam era media sosial yang mengubah kita untuk membuat copywriting yang lebih singkat, langsung, dan interaktif.

“Saat ini kita masuk ke era media sosial, yang mana copywriting-nya itu tidak lagi terlalu ada visual tetapi lebih ke dalam bentuk video, seperti konten di Tiktok atau Instagram. Jadi copywriting arahnya tidak hanya iklan banner tetapi iklan yang  butuh kemampuan untuk bikin storyline atau scriptwriting”.

Ia juga mengungkapkan bahwa gaya penulisan saat ini lebih spesifik dan dibuat secara detail untuk menarik perhatian audiens.

“Saat ini copywriting sangat personalisasi, tidak hanya menyasar langsung ke umur namun jauh lebih spesifik. Setiap target audiens di-breakdown hingga spesifik dan sudut pandang penulisan dibuat sangat detail dan rinci seperti bicara teman ke teman. Jadi penting untuk kita mempunyai skill copywriting yang bisa menulis untuk target audiens berbeda-beda”.

Selain itu, perkembangan AI (Artificial Intelligence) yang saat ini menjadi perhatian oleh dunia dapat dimanfaatkan oleh seorang copywriter dalam menulis iklan.

Vero menyampaikan, perkembangan AI dapat membantu kita untuk melakukan brainstorming ide dalam copywriting.

“Ketika kita menulis tidak hanya mengandalkan kreativitas diri sendiri, tetapi kita bisa dibantu juga tools AI untuk brainstorming ide, menulis lebih cepat, dan men-deliver dengan lebih efisien”.

Peserta Webinar Green Skilling Topik Copywriting (Dokumentasi: LindungiHutan).
Peserta Webinar Green Skilling Topik Copywriting (Dokumentasi: LindungiHutan).

Menurut Vero, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan naskah sebuah tulisan untuk memikat audiens. Ia menyebutkan pemilihan ragam gaya, sudut pandang, hingga diksi menjadi penentu dalam keberhasilan copywriting itu sendiri.

“ Yang kita perlu perhatikan dalam dalam copywriting adalah pertama pemilihan ragam gaya/style menulis jadi penentuan gaya tulisan bergantung pada target audiens dan medium. Kedua, sudut pandang/angle menulis yang relevan dengan target audiens. Ketiga adalah pemilihan kata/diksi yang relevan dengan konteks tulisan”.

Disamping itu, Vero juga membahas hal perlu dihindari dalam penulisan sebuah iklan, diantaranya adalah kurangnya empati dari penulis, tulisan yang bermakna ganda, dan stereotyping.

“Pertama jangan sampai kurang empati kepada target audiens jadi kita harus memahami konteks dan selalu memposisikan diri sebagai target audiens. Selanjutnya, bermakna ganda dimana tulisan kita memberikan berbagai tafsir yang membingungkan jadi lakukan copy editing dan baca berulang. Terakhir adalah stereotyping, jangan sampai menyinggung kelompok audiens tertentu”.

About LindungiHutan
LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 804 ribu pohon telah ditanam bersama 517 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 50 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti The Green CSR, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES