EVENT  

Artjog Diselenggarakan 28 Juni-1 September 2024 di Jogja National Museum

Jakarta, Nusantarapos – Sebagai salah satu helatan seni rupa kontemporer berskala besar di Indonesia, kehadiran ARTJOG setiap tahunnya tentu dinanti oleh banyak kalangan—tidak hanya para pegiat seni tapi juga publik dalam lingkup lokal maupun internasional. Pertama kali lahir dengan label Jogja Art Fair atau JAF pada 2008 dan berganti menjadi ARTJOG pada 2010, perhelatan ini konsisten berevolusi dari segi gagasan dan bentuk hingga saat ini.

Selama bertahun-tahun, ARTJOG telah membuktikan kontribusinya bagi ekosistem seni rupa Indonesia. Sepanjang periode pelaksanaannya, puluhan pameran dan kegiatan seni dan budaya lainnya ikut diselenggarakan oleh ruang-ruang independen, galeri-galeri, dan komunitas seni di Yogyakarta dan kota-kota lain di sekitarnya. Selain itu, ARTJOG telah menjadi katalisator dalam mengembangkan aspek pariwisata berbasis seni. Tak kalah penting, ARTJOG telah mengemas sebuah perhelatan seni rupa kontemporer menjadi tontonan yang populer sekaligus sarana pendidikan bagi khalayak luas.

“Kita membuat sebuah ruang dimana pada saat itu tahun 2000an walaupun seniman kontemporer kita udah maju, tapia acara infrastruktur baik di jakarta, Jogja atau daerah bisa dibilang miskin. Ruang pamer sedikit, tidak imbang dengan jumlah seniman apalagi jumlah ide, semangat seniman. Pendukung apalagi nyaris sedikit, itulah yang mendorong kita sebagai seniman ingin membuat ruang sendiri jadilah Artjog,” kata salah satu penggagas Artjog Heri Pemad saat jumpa pers di Jakarta, Sabtu (20/4/2024).

Dalam perjalanannya, ARTJOG berkomitmen menghadirkan sebuah peristiwa seni yang lebih inklusif. Semangat ini diwujudkan dalam rancangan festival hingga pelaksanaan program programnya. Sejak tahun 2022, ARTJOG telah melibatkan anak-anak dan teman difabel tidak hanya sebagai pengunjung, tapi juga partisipan pameran dan program lainnya. Penyempurnaan gagasan keterlibatan teman difabel kemudian diwujudkan dengan menghadirkan Pusat Layanan Disabilitas (PLD), bekerja sama dengan Komunitas Ba(wa)yang, pada pelaksanaan berikutnya.

Harapannya, ARTJOG dapat menjadi medium dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang disabilitas, serta mempromosikan kesetaraan dan penerimaan terhadap keragaman individu.

ARTJOG Motif: Ramalan akan diselenggarakan pada 28 Juni-1 September 2024 di Jogja National Museum, Yogyakarta. Menyambung keberlanjutan dari gelaran sebelumnya, ARTJOG kembali menghadirkan program-program pendukung seperti Young Artist Award, ARTJOG Kids, performa•ARTJOG, Exhibition Tour, Meet the Artist, Artcare, serta Jogja Art Weeks.

Road to ARTJOG 2024 – Performa Kinestetik
Mengawali helatan utamanya, ARTJOG mengadakan Road to ARTJOG 2024 – Performa Kinestetik untuk menyapa publik dan rekan-rekan, kali ini khususnya bagi yang berada di Jakarta dan sekitarnya. Agenda ini menghadirkan presentasi karya dari Zulfian Amrullah, seorang arsitek, perupa, dan pengarah artistik. Setelah banyak berkarya dengan bentuk dan fungsi kursi, kali ini Zulfian mengeksplorasi berbagai persepsi indrawi, pengadeganan, dan gerakan, sekaligus bereksperimen terhadap peluang narasi yang terus dibangun dari sebuah peristiwa seni. Dialog atas pengalaman tubuh dalam karya instalasi masif ini juga akan diperkuat lewat pertunjukan tari yang dibawakan oleh Siska Aprisia, penari dan koreografer asal Sumatera Barat yang sudah kerap berkolaborasi lintas disiplin.

Road to ARTJOG 2024 – Performa Kinestetik akan berlangsung mulai 20 hingga 30 April 2024 di Galeri Salihara, Jakarta Selatan. Dengan membeli tiket pameran Performa Kinestetik, pengunjung sekaligus akan mendapatkan tiket mengunjungi ARTJOG 2024 secara cuma-cuma. (Arie)