Penulis: aktivis senior Jakarta Sugiyanto
Jakarta, Nusantarapos.co.id – Partai Golkar yang semula mendukung Jusuf Hamka tiba-tiba mengalihkan dukungan mereka kepada Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta
Tokoh penting dalam Partai Golongan Karya atau Golkar, Jusuf Hamka, mungkin menghadapi nasib yang tak terduga dalam karir politiknya. Hal ini karena sebelumnya Jusuf Hamka diberikan tugas oleh partainya untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024 sebagai calon gubernur (Cagub) atau calon wakil gubernur (Cawagub). Penugasan ini mengejutkan karena sebelumnya Ketua DPD Golkar DKI Jakarta yang juga mantan Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, disebut-sebut akan didorong maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2024.
Keputusan Golkar mengusung Jusuf Hamka awalnya dianggap sebagai jalan untuk membawa perubahan di Jakarta. Namun, situasi berubah drastis setelah munculnya kesepakatan politik antara Partai Golkar dan Gerindra. Dalam artikel saya yang berjudul “15 Alasan Anak Angkat Alm Buya Hamka, Jusuf Hamka, Lebih Tepat Jadi Cagub dan Berpeluang Mengalahkan Anies Baswedan,” saya pernah menulis tentang potensi dan peluang Jusuf Hamka.
Dalam konteks ini, partai Golkar yang semula mendukung Jusuf Hamka tiba-tiba mengalihkan dukungan mereka kepada Ridwan Kamil untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Keputusan ini bukan tanpa alasan, karena kesepakatan antara Golkar dan Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra juga melibatkan dukungan Golkar untuk Dedi Mulyadi, kader Gerindra, dalam pemilihan gubernur Jawa Barat.
Perubahan drastis ini tentu mengejutkan banyak pihak, termasuk mungkin Jusuf Hamka sendiri. Ia yang sebelumnya telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk Pilkada Jakarta, kini mungkin merasa kecewa oleh keputusan partainya. Meskipun begitu, Jusuf Hamka tetap menunjukkan sikap legowo dan memilih untuk tidak mempermasalahkan keputusan tersebut di hadapan publik.
Ridwan Kamil OTW Jakarta dan KIM Plus
Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, tampaknya sedang dalam perjalanan (OTW) menuju ibu kota untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta berikutnya. Dalam perjalanannya ini, banyak spekulasi dan dinamika yang terjadi di antara para calon dan partai politik, termasuk kabar bahwa Jusuf Hamka akan tereliminasi dari persaingan ini.
Ridwan Kamil, yang sering disapa Kang Emil, dikenal sebagai figur yang inovatif dan dekat dengan masyarakat. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat, ia berhasil meluncurkan berbagai program yang meningkatkan kualitas hidup warganya. Popularitas dan rekam jejak positif ini membuatnya menjadi salah satu kandidat kuat untuk memimpin Jakarta.
Salah satu strategi politik yang disampaikan oleh Ketua Harian Gerindra, Ahmad Sufmi Dasco, yang menarik perhatian adalah pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Koalisi ini hampir pasti akan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur, dengan kemungkinan besar Kaesang Pangarep sebagai calon wakil gubernur. Koalisi ini dinamakan KIM Plus karena kemungkinan akan melibatkan partai Nasdem, PKS, dan PKB, atau salah satu atau dua dari partai-partai tersebut. Kaesang sendiri saat ini adalah Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, dan lainnya sebelumnya sudah tergabung dalam KIM saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang mengusung Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka. Kolaborasi KIM Plus ini menunjukkan adanya strategi politik yang cerdas dan kooperatif, di mana berbagai partai politik berusaha untuk menyatukan kekuatan mereka guna memenangkan Pilkada Jakarta 2024.
Ridwan Kamil dan KIM Plus menjadi sorotan utama dalam perhelatan Pilgub DKI Jakarta mendatang. Dengan latar belakang dan pengalaman yang dimiliki, Ridwan Kamil diyakini dapat membawa perubahan signifikan di Jakarta. Nama putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, kemungkinan besar akan diusung mendampingi Kang Emil sebagai calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta.
Selain Kaesang Pangarep, nama Cawagub lainnya yang mungkin akan muncul tiba-tiba mendampingi Ridwan Kamil juga bisa berasal dari tokoh-tokoh kelas satu dari partai politik. Adapun nama-nama ini kemungkinan ada Sohibul Iman atau Ahmad Syaiku dari PKS, Ahmad Sahroni dari Nasdem, serta Ida Fauziyah dari PKB. Nama lain di luar kader partai yang kemungkinan bisa muncul adalah Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, sebagai Cawagub pendamping Kang Emil.
Jusuf Hamka tampaknya harus menerima kenyataan bahwa perjalanannya menuju kursi gubernur DKI Jakarta semakin sulit. Namun, masih tetap ada harapan, sebab dalam hitungan detik keputusan politik bisa saja berubah. Pertarungan politik ini akan menjadi menarik untuk diikuti, dengan harapan bahwa siapa pun yang terpilih nantinya dapat membawa Jakarta menuju masa depan yang lebih baik.