NusantaraPos – Perjuangan relawan Pramuka, Eko Sulistio mendistribusikan bantuan untuk pengungsi Palestina dan Suriah memberikan makna yang mendalam. Tidak hanya mendistribusikan sejumlah bantuan, Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana) ini juga berinteraksi dengan anak-anak pengungsi Palestina dan Suriah.
Meski terlihat canggung, anak laki-laki berusia 6 tahun, Ubud, menerima mainan yang diberikan Eko Sulistio. “Main bola yuk dik,” kata Eko kepada Ubud. “Kamu lucu banget sih,” ucap Eko kepada Salamah, anak perempuan di samping Ubud.
“Seandainya kamu dan kawan-kawanmu yang saat ini berada di kamp-kamp pengungsian bisa aku bawa ke Indonesia, akan aku ajak kamu jalan-jalan mengelilingi pulau-pulau indah di negeriku, Indonesia,” ujar Eko Sulistio mengulangi percakapannya dengan anak-anak pengungsi, Senin (7/5/2018).
Warga sangat senang menerima bantuan yang diberikan relawan Pramuka ini, utamanya anak-anak dan ibu-ibu. Terlebih, mereka jadi punya stok bahan makananan untuk menghadapi bulan Ramadan yang tinggal beberapa hari ini.
Kwarnas Gerakan Pramuka yang diwakili Andalan Nasional urusan Abdimasgana, Eko Sulistio mendistribusikan bantuan sejak Rabu (2/5/2018) di kamp-kamp pengungsian Suriah di Kumarov Saab’a, Provinsi Mafraq, perbatasan Yordania dan Suriah.
“Bantuan pertama yang kami berikan pada hari Rabu, Kamis dan Jumat (2-4 Mei 2018) berupa 500 paket bahan makanan, terdiri dari beras, minyak goreng, keju, susu, gula, teh, mie instan, ikan tuna, tepung gandum roti, biskuit, dan cokelat. Kemudian, 15 paket tenda keluarga, serta mainan untuk anak-anak pengungsi Suriah. Kami juga mendistribusikan bantuan mobil ambulans dari Darut Tauhid untuk pengungsi Palestina dan Suriah,” ujar Eko Sulistio.
Eko mengaku sedih sekali melihat kondisi pengungsi di kamp-kamp pengungsian yang memprihatinkan. Menurut dia yang saat ini tengah berada di lokasi, masih banyak bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi Palestina dan Suriah.
Saat ini, kata Eko, fasilitas kesehatan, tenda dan air bersih masih sangat kurang. Bahan makanan untuk menghadapi bulan Ramadan juga masih sangat minim. Hal yang memprihatinkan lagi adalah tidak adanya toilet, sehingga kotoran manusia di mana-mana.
Eko saat ini berada di Kota Amman Yordania sampai tanggal 25 Mei 2018. Menurutnya, Yordania adalah negara terbanyak pertama penampung pengungsi Palestina dan negara terbanyak kedua setelah Turki sebagai penampung pengungsi Suriah.
“Ke depan kami akan kembali mendistribusikan bantuan ke kamp-kamp pengungsian Palestina di kamp Zarqo, kamp Hittin, dan kamp Buq’ah, berupa buka puasa bersama, distribusi bahan makanan paket Ramadan, higienis packet family, obat-obatan, tenda-tenda untuk keluarga,” katanya.
Menurut penuturan anggota Satgas Pramuka Peduli Kwarnas Gerakan Pramuka ini, kondisi di perbatasan Palestina dijaga ketat militer Israel. Kondisi ini cukup menyulitkan proses distribusi bantuan yang akan dikirim ke Palestina secara langsung.
“Akibatnya kami gunakan skenario berikut. Pertama, pembagian bantuan ke warga Palestina yang ada di penampungan-penampungan di Yordania. Kedua, mitra kita yang ada di tepi barat atau Jerusalem harus keluar menemui kami di perbatasan untuk menerima bantuan dan selanjutnya mitra kami yang akan langsung mendistribusikan di dalam Palestina,” paparnya.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault menambahkan, selama melakukan proses pendistribusian bantuan kepada pengungsi Palestina dan Suriah, Eko dibantu oleh Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yordania (HPMI). Eko juga didukung oleh pihak Kedutaan Besar RI (KBRI) setempat.
“Terima kasih banyak atas dukungan semua pihak, seperti donatur dan pihak-pihak yang telah membantu proses pendistribusian bantuan ke kamp-kamp pengungsian, dari Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yordania dan KBRI di sana,” ungkap Menpora periode 2004-2009 ini.
Pria berkumis ini mengapresiasi keberhasilan Eko Sulistio mendistribusikan bantuan. Eko dinilai sudah berjuang memberikan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu para pengungsi Palestina dan Suriah. Kerelawanan seperti ini, tegas Adhyaksa, selalu dilakukan oleh Pramuka, baik di dalam negeri maupun luar negeri untuk membantu sesama.
“Kak Eko di Pramuka dikenal jiwa kerelawanannya sangat tinggi. Ia selalu turun untuk aksi kemanusiaan, sudah beberapa kali mewakili Kwarnas Gerakan Pramuka untuk mendistribusikan bantuan Myanmar, Afrika, Yordania, dan beberapa negara lainnya. Sebelum ke Yordania, ia juga membantu korban bencana Gunung Agung Bali, banjir dan longsor di Brebes, dan gempa di Banjarnegara,” pungkasnya. (*)