Nusantarapos,- Seperti yang sudah diketahui bahwa setiap tahunnya, kota Pacitan mengadakan ritual upacara adat yang disebut “Tirtowening”, yang mana ritual upacara adat itu diadakan untuk memperingati ulang tahun Kota Pacitan.
Namun sayangnya keadaan dan kondisi sumur Njero yang berada di desa Sukoharjo saat ini sangatlah memprihatinkan.
Terlebih lagi pengambilan air untuk upacara Tirtowening dalam pengambilannya masih secara langsung dari Sumur Njero, ketika saat upacara pengambilan air Sumur Njero untuk ritual upacara adat Tirtowening disaksikan oleh Bupati Pacitan dan jajarannya serta masyarakat kota Pacitan dan tidak menutup kemungkinan para wisatawan yang datang berkunjung ke kota Pacitanpun ikut menyaksikan upacara tersebut.
Menurut Joko Wibowo selaku juru kunci Tirto Wening, ia mengatakan, “Pemkab sudah ada rencana untuk memugar cagar budaya ini, dan beberapa waktu yang lalu sudah ada utusan dari dinas Pendidikan Dan Kebudayaan yang datang ke sini, yang mana kedatangan mereka untuk survey kondisi dan perencanaan untuk memugar Sumur Njero tersebut tapi sampai saat ini belum ada penjelasan lebih lanjut dari dinas terkait”.
Ketika dikonfirmasi oleh awak media Nusantarapos, Rabu (2/5/18), Wakil Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Katino menuturkan, “Mengenai rencana pemugaran cagar budaya Sumur Njero sampai sejauh ini masih dalam tahap perencanaan untuk pembangunan bentuk beserta model bangunan pagarnya dan anggaran untuk pemugaran tersebut sekitar Rp.50.000.000.”(STV)
